Pabrik Sepatu Bata Purwakarta Umumkan Tutup, Ini Riwayat Bisnis Keluarga Asal Republik Ceko

Senin 06-05-2024,08:30 WIB
Reporter : Lebrina Uneputty
Editor : Lebrina Uneputty

"Perseroan berkomitmen untuk memastikan kelancaran transisi bagi seluruh karyawan. Termasuk kelancaran mitra kami yang terkena dampak perubahan ini," ujarnya.

Sejarah Sepatu Bata

Bata Group adalah bisnis milik keluarga yang berdiri telah berdiri selama lebih dari 125 tahun.

Perusahaan sepatu Bata didirikan pada tanggal 24 Agustus 1894, ketika Antonin Bata mendaftarkannya di Kota Zlin, Republik Ceko, sebuah negara di bagian Eropa Tengah.

Awalnya, Bata terdaftar di Zlin, Cekoslowakia atas nama dua bersaudara Tomáš, Anna dan Antonín Bata (1894). Ia dan Tomas Bata memulai usahanya dengan modal sebesar $350.

Perusahaan sepatu milik keluarga ini mengoperasikan 4 unit bisnis internasional: Bata Eropa, Bata Asia Pasifik-Afrika, Bata Amerika Latin, dan Bata Amerika Utara. 

Di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Bata dijalankan oleh PT Sepatu Bata, Tbk.

Pabrik perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1939, (ada yang menyebutkan 1931, berdasarkan akta notaris Adriaan Hendrik van Ophuijsen no. 64).

Sebelum tahun 1978, status Bata di Indonesia adalah perusahaan penanaman modal asing (PMA), sehingga dilarang menjual langsung ke pasar.  Bata menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi. 

Status para penyalur tersebut kemudian diubah. Pada 1 Januari 1978  saat izin dagang Bata "dipindahkan" kepada mereka dan PT Sepatu Bata menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Di tahun 1982, PT. Sepatu Bata, Tbk terdaftar di Jakarta Stock Exchange pada 24 Maret.  Kemudian pada 1994, konstruksi pabrik sepatu Bata di Purwakarta berdiri.

Sebagai salah satu pabrik terbesar di Indonesia, Bata memiliki spesialisasi produk sepatu injeksi untuk konsumsi dalam dan luar negeri.

Perjalanan sepatu Bata di Indonesia benar-benar panjang. Mereka dikenal dengan tagline "Back to School" yang telah melayani berbagai segmen pasar yang berbeda.

Mengutip situs resminya Bata, perusahaan juga memiliki portofolio dengan lebih dari 20 merek dan label, seperti Bata, North Star, Power, Bubblegummers, Weinbrenner, Sandak atau Toughees.

Kategori :