PURWAKARTA, RADARPENA.CO.ID-PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mengumumkan bahwa pabriknya di Purwakarta yang berdiri sejak 1994 itu, resmi ditutup pada 30 April 2024.
Produsen sepatu ini alami kerugian. Merek sepatu yang berjaya di era 1980-an itu mengaku berat menjalankan operasional buntut kerugian yang membengkak.
Mengacu pada laporan keuangan per 31 Desember 2023, Bata mencatat rugi tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp190,29 miliar.
BACA JUGA:Pabrik Sepatu Bata Purwakarta saat Digempur Zaman Lalu Dihantam Pandemi
Nilai ini membengkak 79,65 persen dari Rp105,92 miliar di tahun 2022.
Seiring penurunan tersebut, penjualan neto Bata tercatat Rp 609,61 miliar pada 2023 atau turun 5,26 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp 643,45 miliar.
Tren penurunan laba BATA sendiri sudah berjalan selama empat tahun.
BACA JUGA:Jejak Pabrik Sepatu Bata Purwakarta, Kisah Kejayaan dan Runtuhnya Raksasa Industri Alas Kaki
Pada 2020, atau masa dimulainya karantina Covid-19, BATA mencatatkan kerugian sebesar Rp177,76 miliar pada 2020. Padahal sebelumnya mencatatkan laba Rp23,44 miliar.
Pada 2021, rugi bersihnya membaik menjadi rugi bersih sebesar Rp51,2 miliar. Dan membengkak kembali di tahun 2022 menjadi Rp105,91 miliar.
Corporate Secretary Sepatu Bata, Hatta Tutuko mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian, tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen.
Namun sayang, upaya tersebut belum optimal dan berujung penutupan pabrik. Terpaksa gulung tikar.
"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun."
"Kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia," kata Hatta Minggu, 5 Mei 2024.
Perseroan kata Hatta, menilai keputusan ini merupakan hal terbaik yang dapat diambil berdasarkan evaluasi menyeluruh dan kesepakatan pihak-pihak terkait. Hal itu bertujuan untuk mengefektifkan operasional Perseroan.