JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Perum Bulog bakal melakukan impor beras meskipun panen raya pada Maret sampai dengan Mei 2024 berlangsung.
Namun, impor tersebut akan dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan stok.
Stok yang diperhatikan adalah dengan memperhatikan stok, terutama di daerah sentra produksi.
Direktur utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan pihaknya terus menjalin komunikasi dengan supplier.
Ia pun juga bakal mengelola proses masuknya beras impor untuk daerah-daerah yang belum terjangkau.
"Kami sedang memperhatikan daerah-daerah yang nonsentra produksi, pelabuhan-pelabuhan yang jauh dari sentra produksi, itu yang menjadi fokus utama kami," kata Bayu saat ditemui di Jakarta pada Jumat 3 Mei 2024.
Sedangkan untuk beberapa daerah yang merupakan sentra produksi, Bulog bakal melihat lebih jauh gejolak harga beras imbas adanya impor tersebut.
BACA JUGA:Jukir Liar di Minimarket Jadi Sorotan Pemprov DKI Jakarta, Dishub: 'Akan Kami Tindak Tegas!'
Jika harga beras di wilayah tersebut malah turun dalam, maka penyaluran impor bakal dihentikan sementara.
"Pada intinya adalah kita harus punya stok yang cukup karena nanti kalau pada semester II (2024) panennya tidak sebagus yang kita bayangkan, padahal misalnya pemerintah ingin melanjutkan program bantuan pangan, Bulog harus memiliki stoknya," imbuh Bayu.
Bayu juga menekankan kembali bahwa kontrak impor bisa saja tetap berjalan, tetapi kedatangannya akan diatur lebih lanjut dengan melihat kondisi panen raya.
Pemesanan barang bisa saja dilakukan dengan membuat kontrak sekarang tetapi untuk masuk Juli dan Agustus bisa saja terjadi.
BACA JUGA:Viral! Seorang Ayah Dituduh Jual Anak Perempuannya Sebagai PSK, Keluarga Tak Terima