JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) akhirnya buka suara dan menanggapi soal kasus korupsi timah yang menyeret suami Sandra Dewi, Harvey Moeis Cs dan disebut Kejaksaan Agung merugikan negara sampai dengan Rp271 triliun.
Luhut menilai, kasus ini menjadi pembelajaran besar bagi Bangsa Indonesia, khususnya dalam hal mengembangakn sistem digitalisasi untuk pendataan di sektor pertambangan.
“Kami akan masukkan timah ke sistem ini agar kami bisa melacak asal timah, apakah tempat tersebut benar? Apakah sudah membayar pajak dan royalti,” kata Luhut melalui video yang diunggah melalui akun instagram pribadinya @luhut.pandjaitan pada Kamis, 4 April 2024.
Sebagai informasi, saat ini tengah bergulir kasus korupsi izin usaha tambang (IUP) yang diduga melibatkan mantan direksi PT Timah Tbk, crazy rich PIK Helena Lim, suami aktris Sandra Dewi Harvey Moeis, dan pengusaha Robert Bonosusatya.
BACA JUGA:
- Polresta Bandar Lampung Buka Layanan Penitipan Sepeda Motor Bagi Pemudik, Ini Syaratnya!
- Sambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Bank Mandiri berangkatkan 6.525 Pemudik
Menurut Luhut, kasus ini menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk lebih mendorong digitalisasi dalam semua sistem investasi, termasuk di sektor pertambangan.
"Kasus timah ini memang menjadi pembelajaran buat kita semua. Jujur kita mungkin agak terlambat mendigitalisasi hampir semua dengan SIMBARA," ujarnya dalam unggahan instagram terbaru, pada Kamis, 4 April 2024.
Berdasarkan website Kementerian ESDM, SIMBARA adalah Sistem Informasi Mineral dan Batu bara yang diluncurkan dengan tujuan untuk meningkatkan tata kelola di sektor mineral dan batu bara. Sistem ini telah go live mulai September 2023 dan saat ini mengintegrasikan pengelolaan komoditas batu bara di dalam satu ekosistem.
Sistem SIMBARA ini menurut Luhut berhasil mengurangi korupsi di sektor batu bara dan berhasil menambah penerimaan negara. Karenanya, ia mendorong digitalisasi untuk komoditas timah juga dilakukan.
"Simbara ini memang sudah berhasil kita lakukan untuk batu bara, sehingga batu bara kita tahu persisi asalnya dari mana, jumlahnya berapa, grade dan statusnya kita tahu. Dengan begitu kita bisa menarik pajaknya dan menarik royaltinya dengan benar. Karena dia tidak bisa ekspor tanpa melakukan semua itu. Jadi itu semua dilakukan secara otomatis," paparnya.
Guna mendorong penggunaan Simbara, Luhut mengatakan sedang mengejar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelesaikan sistem ini.
BACA JUGA:
- Usai Diperiksa Kejagung Selama 5 Jam, Sandra Dewi Ucapkan Hal Ini
- Kejagung Resmi Tetapkan Harvei Moeis Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah dan Pencucian Uang
“Kami harap dalam dua bulan ke depan ini harus selesai. ESDM kalau sudah selesai ya kami mulai sambungkan, seperti Timah, Nikel, Kelapa Sawit, hampir semua lah,” ucapnya.
Korupsi ini telah mencoreng sektor pertambangan timah di Indonesia. Korupsi yang terjadi dalam tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk 2015-2022. Kasus tersebut melibatkan suami aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis hingga 'crazy rich' Helena Lim.
Kejaksaan Agung (Kejagung) bahkan sudah merilis 16 nama tersangka kasus korupsi beserta nama perusahaannya yang tercatat aktif melakukan produksi timah di Tanah Air. Kejagung juga menyebut kerugian yang timbul imbas korupsi ini mencapai Rp271 triliun.