Inilah Waktu Terbaik Saat Sahur Menurut Anjuran Nabi Muhammad SAW

Senin 18-03-2024,03:30 WIB
Reporter : Nia Audina
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Saat ingin melaksanakan ibadah berpuasa pastinya umat muslim diwajibkan untuk sahur terlebih dahulu. Namun, kapan sih waktu yang tepat dan baik untuk sahur menurut Rasulullah?

Melansir laman NU Online, hukum dasar sahur adalah sunnah. Rasulullah bersabda sebagaimana yang diriwayatkan dari Anas bin Malik sebagai berikut:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَة

Artinya: “Sahurlah kalian semua. Sesungguhnya sahur itu mengandung keberkahan.” (HR Bukhari: 1923)

Di Indonesia, sahur biasanya dilaksanakan mendekati waktu subuh atau sekitar pukul 03.00-04.00. Menurut Abu Bakar Al-Kalabazi dalam kitabnya Bahrul Fawaid, disebutkan bahwa Nabi pernah ditanya, "Malam apa yang paling didengar doanya?". Nabi pun kemudian menjawab dengan tegas, "Sepertiga terakhir malam".

BACA JUGA:

Dalam hadis lain, Nabi Muhammad pun diriwayatkan mengatakan hal yang sama. Yakni mengerjakan sahur di sepertiga terakhir malam. Sebab pada waktu tersebut, doa, ampunan dan hajat dikabulkan Allah SWT.

Namun, berdasarkan keterangan ini, mengakhiri sahur tak semata-mata menyelesaikan makan dan minum. Tapi juga diiringi dengan ibadah lainnya seperti salat, zikir, dan berdoa.

Nabi Muhammad SAW sendiri terbiasa bangun pada tengah malam dan menjalankan salat malam. Sangat dimungkinkan jika Rasulullah beribadah terlebih dahulu, baru kemudian makan sahur menjelang waktu Subuh.

Maka, jika seseorang bersantap sebelum tengah malam tidak dinamakan makan sahur. Usahakan jarak antara makan dan waktu subuh tidak terlalu dekat, supaya makannya tidak terburu-buru da nada kesempatan untuk menyikat gigi

“Waktu sahur masuk mulai tengah malam. Makan sebelum waktu tersebut tidak dinamakan sahur. Dengan demikian tidak mendapatkan kesunnahan.” (Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyah al-Baijuri, [Darul Kutub al-Islamiyah, Jakarta, 2018], juz 1, halaman 564).

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa waktu sahur dimulai dari tengah malam sampai fajar shadiq. Makan yang dilakukan sebelum tengah malam tidak dinamakan sahur, dengan demikian itu tidak akan mendapatkan kesunahan sahur sendiri.

BACA JUGA:

Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan kepada umatnya untuk mengakhirkan sahur. Anjuran Nabi ini terdapat dalam banyak hadits. Misalnya hadits riwayat Ahmad, “Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur”.

Menurut Abu Bakar Al-Kalabazi, maksud dari mengakhirkan sahur tersebut ialah makan sahur di sepertiga terakhir malam. Dalam kitabnya Bahrul Fawaid yang artinya  “Nabi SAW pernah ditanya, ‘Malam apa yang paling didengar (do’a)?’ ‘Sepertiga terakhir malam,’ tegas Nabi SAW.

Kategori :