Waspada Inflasi Februari Y-o-Y di Bengkulu Sudah di Angka 3,68 Persen, Lebih Sedikit dari Sasaran Inflasi BI

Jumat 01-03-2024,18:20 WIB
Reporter : Iksan Agus A.
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA,RADARPENA,CO.ID- Inflasi merupakan momok bagi ekonomi di suatu daerah yang diukur.

Inflasi terjadi karena adanya perubahan harga-harga komoditas lantaran mengalami kenaikan.

Lawan dari inflasi adalah deflasi yakni perubahan harga-harga komoditas yang mengalami penurunan.

Badan Pusat Statistik (BPS) baik di pusat maupun di setiap Provinsi padasetiap awal bulan, menyampaikan angka inflasi seperti halnya di Provinsi Bengkulu Jumat 1 Maret 2024.

BACA JUGA:Airlangga Sebut Inflasi Indonesia Salah Satu yang Terendah di Antara Negara G20

BACA JUGA:Konflik di Laut Merah Mengganas, Ladang Minyak Terancam dan Dunia Terancam Inflasi

Di  Bengkulu sejak Januari 2024, ada dua kota yang menjadi titik pantauan inflasi, pertama Kota Bengkulu dan kedua Kabupaten MukoMuko.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir. Win Rizal , ME menegaskan bulan  Februari 2024 di Provinsi Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,79 persen

Komoditas seperti Cabai merah, daging ayam ras, beras, cabai rawit, udang basah, angkutan udara,  merupakan bahan makanan pokok yang menjadi penyumbang terbesar inflasi di Bengkulu.

''Ini angka gabungan dari Kota dan Mukomuko, ''ujar dia saat menyampaikan rilis.

Ir. Win Rizal mengingatkan kepada pemangku di daerah agar mewaspadai pergerakan harga komoditas-komoditas tersebut, terlebih momen ramadan dan idul fitri telah di depan mata.

Kewaspadaan dalam pergerakan harga penting dilakukan mengingat untuk  inflasi year on year pada Februari 2024 sudah berada diangka kisaran 3,68 persen.

Angka tersebut jika di kaitkan dengan sasaran inflasi Bank Indonesia (BI) yakni 2,5 plus minus satu,  sedikit diatas dengan angka tipis di 0,11 persen.

Inflasi y-on-y di Bengkulu itu terjadi karena naiknya harga-harga yang bisa dilihat dari indeks harga kelompok pengeluaran.

Kelompok Pengeluaran makanan, minuman dan tembakau naik 7,86 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 1,29 persen.

Kategori :