Konsumsi daging-daging jangan terlalu banyak, karena tinggi lemak dan kolesterol yang dapat menyumbat aliran darah, termasuk mengganggu kinerja otot jantung.
Stop merokok, sebuah langkah bijak menurunkan resiko terkena serangan jantung.
Rokok yang dihisap akan menimbulkan efek kimia, yang bersifat racun serta membahayakan peredaran darah termasuk otot jantung.
Kimia beracun di dalam rokok bisa membuat aliran darah tersumbat dan membuat otot jantung menjadi lemah sehingga gerak jantung lambat.
Hindari stress , karena psikis yang tidak stabil akan membuat detak jantung terganggu. Detak atau denyut jantung yang tak stabil adalah awal dari serangan jantung koroner.
BACA JUGA:Cegah DBD, Masyarakat Perlu Perhatikan 4 Faktor Berikut Ini
Darah tinggi atau hipertensi bisa memicu terjadinya serangan jantung, karena itu hindari hal-hal yang dapat membuat anda mengalami penyakit hipertensi.
Tidur larut malam, jangan dilakukan lagi jika ingin tekanan darah stabil. Apalagi bergadang setiap malam, membuat muka pucat karena darah berkurang, ujung-ujungnya terkena tekanan darah tinggi.
Masalah obesitas atau kegemukan bisa menjadi pemicu terkena serangan jantung. Tubuh yang terlalu gemuk membuat otot -otot jantung tak leluasa memompa darah.
Sirkulasi darah tidak lancar faktor penyebab serangan jantung koroner, karena penyumbatan di pembuluh darah.
Selanjutnya jangan lupa melakukan olahraga secara teratur. Banyak sekali manfaat yang diperoleh saat melakukan olahraga seperti bersepeda, lari pagi, senam kebugaran maupun aerobik.
Saat berolahraga nafas menjadi lebih stabil, aliran darah lancar, kolesterol terbuang melalui keringat dan berat badan (BB) bisa terkendali alias tidak terlalu gemuk.
Kemudian upaya terakhir untuk menurunkan resiko serangan jantung dengan melakukan suntik antioksidan.
Manfaat melakukan suntik antioksidan antara lain meningkatkan daya tahan dan stamina, melindungi kerusakan sel, serta melindungi tubuh dari paparan radikal bebas.