JAKARTA, RADARPENA.CO.ID- Menjelang hari Pencoblosan Pemilu 2024 harga beras dikabarkan terus naik.
Harga beras di pasaran sampai saat ini bertahan di harga tinggi seperti beras premium yang mencapai Rp16.000 per kg.
Biasanya harga beras garga beras premium Rp14.000 per kg.
BACA JUGA:Harga Sembako Naik Jelang Hari Pencoblosan, Ini Update Harga Pangan 13 Februari 2024
Badan Pangan Nasional (Bapanas) meragukan adanya penimbunan yang menyebabkan naiknya harga beras premium belakangan ini.
Hal itu ditegaskan Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas, Rachmi Widiriani.
Menurutnya, kecurigaan adanya penimbun dari sejumlah kalangan tersebut harus dibuktikan.
"Jangan sampai malah menimbulkan kepanikan dan memicu punic buying (pembelian berlebihan karena panic)," kata Rachmi.
Rachmi menyebut, hampir tidak mungkin adanya penimbunan beras. Pasalnya, produksi beras sedang defisit di Januari dan Februari ini.
Selain itu, kondisi perberasan nasional relatif terpantau oleh Bapanas. Sehingga jika ada penimbunan akan mudah terdeteksi.
BACA JUGA:Jadwal Babak 16 Besar Liga Champions Pekan Ini: Copenhagen vs Man City, RB Leipzig vs Real Madrid
"Apalagi harga beras sekarang sedang bagus. Jadi bagi petani, penggilingan atau pengusaha beras lebih menguntungkan jika melepasnya ke pasar sekarang ini,” kata Rachmi lagi.
Rachmi juga membantah kenaikan harga disebabkan permainan harga kebutuhan pokok menjelang Pemilu 2024. Rachmi Widiarini menegaskan, tidak ada kaitannya.
Menurut Rachmi penyebab harga beras mahal, murni karena soal ketersediaan barang yang tidak bisa mengejar tingginya kebutuhan masyarakat.
"Jadi ada mekanisme pasar dan hukum ekonomi yang berjalan, dimana ketika permintaan naik, sedangkan barang berkurang, maka harga juga akan naik. Kebetulan saja naiknya harga beras berbarengan dengan waktu penyelengaraan pemilu,” katanya, mengutip perbincangan dengan RRI Pro 3, Senin 12 Februari 2024.