Sebagai bagian dari sistem kekebalan, mereka menangkis infeksi dengan menyimpan sel kekebalan dan menyaring patogen.
Ketika HIV mulai menyebar di dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh mulai bekerja. Dampaknya adalah pembesaran kelenjar getah bening.
2. Sakit tenggorokan
Sakit tenggorokan termasuk gejala umum pada tahap awal infeksi HIV. Ini mungkin berlangsung beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan dalam kasus yang jarang terjadi.
3. Sariawan di mulut
Sariawan juga bisa terjadi pada tahap awal dan mungkin merupakan tanda pertama adanya infeksi. Namun hal ini juga mungkin terjadi ketika HIV telah berkembang ke tahap selanjutnya.
Mereka mungkin muncul sebagai plak berwarna krem di lidah, langit-langit mulut, atau bibir yang sering kali pucat dan meninggalkan permukaan merah di bawahnya. Orang lain mungkin mengalami bisul merah di dalam pipi dan bibir yang terasa nyeri.
4. Ruam kulit
Kebanyakan orang dengan HIV mengembangkan penyakit kulit. Ruam adalah gejala umum dan berbagai jenis dapat muncul pada kulit. Hal ini mungkin merupakan gejala HIV itu sendiri atau akibat dari infeksi maupun kondisi yang terjadi bersamaan.
5. Berkeringat pada malam hari
Beberapa dari Bunda mengalami keringat malam dalam bulan pertama setelah tertular HIV. Penyakit ini terjadi ketika tubuh mencoba melawan infeksi saat tidur. Gejala lain, seperti demam, biasanya menyertai keringat malam.
Meski begitu, demam juga bisa muncul dengan sendirinya. Perlu dipahami, suhu 100,4°F (38°C) dianggap demam.
6. Sakit otot
Salah satu gejala yang paling mengganggu bagi banyak penderita HIV adalah otot mulai terasa nyeri dalam beberapa minggu pertama setelah infeksi. Hal ini sering kali disebabkan oleh gejala mirip flu.
Beberapa orang mungkin mengalami gejala lain yang menyerupai flu, seperti sakit kepala, kekurangan energi, dan panas dingin. Ini sering kali hilang dalam beberapa minggu.
Tahap 2: Infeksi kronis