Jika kendaraan diderek pastikan menggunakan model flatbed, sehingga posisi mobil sepenuhnya di atas kendaraan derek.
Penggunaan kendaraan derek model flatbed ini untuk meminimalisir kerusakan di motor penggerak apabila dipaksa diderek atau bahkan di dorong terlalu jauh.
"Kendaraan listrik menggunakan motor penggerak untuk memutar roda dan komponen ini tidak bisa bekerja apabila kendaraan dalam kondisi mati. Oleh sebab itu gunakan derek flatbed apabila kondisi kendaraan mogok, dan segera antarkan kendaraan ke bengkel resmi untuk mendapatkan penanganan yang optimal," kata Deputy Head of Customer Service Division PT Sokonindo Automobile, Herry Bertus Windyarto seperti dikutip pada Otodrive pada Jumat, 25 Januari 2024.
Produsen mobil listrik lainnya Hyundai juga menjelaskan setelah mobil listrik mogok, maka hal yang pertama seharusnya dilakukan adalah memindahkan posisi gigi ke netral lalu memastikan rem parkir elektronik tak aktif.
"Begitu netral itu bisa didorong sampai 10 meter atau kurang dengan tujuan memposisikan mobil ke pinggir atau bahu jalan. Ini juga bisa dilakukan saat mau mendorong mobil ke towing (derek)," kata Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Bonar Pakpahan beberapa waktu lalu.
Dirinya juga menyarankan solusi paling aman mengevakuasi mobil listrik yang mogok adalah dengan menggunakan derek gendong jenis flat bed.
Sedangkan hal berbeda untuk mobil listrik Wuling, Product Planning Wuling Motor, Danang Wiratmoko mengatakan bahwa komponen mobil listrik tidak terkena dampak negatif ketika mobil diderek, asal perlakuannya benar. "Tapi, lebih baik mobil listrik sama perlakuannya seperti mobil dengan mesin bakar internal saat diderek,” ujar Danang.