GAZA, RADARPENA.CO.ID-Israel memilih membunuh tawanan daripada membebaskan, membuat Abu Ubaida, Juru Bicara Brigade Al - Qassam, sayap militer gerakan Hamas angkat bicara.
Abu Ubaida kepada media Palestina mengatakan, Israel telah membunuh 3 tawanannya pada Jumat kemarin.
Abu Ubaida mengatakan bahwa Israel lebih memilih membunuh tawanan daripada membebaskan.
BACA JUGA:KTT ASEAN-Jepang yang Dipimpin Jokowi Akan Jadi Agenda Terakhir Keketuaan RI
Kata Abu Ubaida, ini adalah perilaku kriminal kepada tawanan.
"Rezim Israel telah berperilaku kriminal terhadap para tawanannya".
"Israel membunuh tawanan untuk membebaskan diri dari tekanan dan konsekuensi yang mereka ketahui," katanya, mengutip IRNA, Sabtu 16 Desember 2023.
Abu Ubaida menjelaskan, keluarga dari beberapa tawanan Israel melakukan protes di Tel Aviv.
BACA JUGA:PBB : Israel Harus Patuhi Hukum HAM Internasional
"Keluarga tawanan protes menyerukan agar Israel mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk pembebasan orang yang mereka cintai," tambah Abu Ubaida.
Protes serupa telah diadakan dalam beberapa minggu terakhir.
Menurut rezim Israel, sekitar 240 orang ditawan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober ketika gerakan perlawanan Palestina melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sementara itu di Amerika Serikat (AS), 2 keluarga keturunan Palestina menggugat pemerintahan Presiden Joe Biden.
Mereka menilai pemerintah tidak berbuat banyak untuk mengevakuasi kerabat mereka yang berasal dari AS yang terjebak di Gaza.
"Ada lebih banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah AS. Dan mereka memilih untuk tidak melakukannya demi warga Palestina," kata Yasmeen Elagha, yang keluarganya terjebak di Gaza seperti dilansir Reuters, Sabtu 16 Desember 2023.