"Dan tadi disampaikan bahwa dalam pelaksanaan proses kegiatan permohonan izin tersebut tidak mendapatkan Intimidasi dari pada pihak kepolisian," ujarnya.
Surat izin yang dikeluarkan pihak Kepolisian masuk dalam kategori Tontonan Umum, sehingga pihaknya menghimbau penyelenggara untuk mentaati segala aturan dan perundangan yang berlaku.
"Surat izin sudah terbit dari kami, sehingga tolong dalam pelaksanaan kegiatan sesuai yang disampaikan PT Kayan, patuhi tata aturan yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-undangan," lanjutnya.
BACA JUGA:Profesi Detektif Swasta di Indonesia, Umum Digunakan Ekspatriat Hingga Artis
BACA JUGA:Deretan Artis Ternama Indonesia Berdarah Yahudi, Sebagian Memilih Agama Berbeda
Pengakuan Butet Mengetahui HP dan WA Dilumpuhkan
Terkait pelumpuhan HP dan WA miliknya, Butet Kartaredjasa menceritakan bagaimana awalnya dirinya menyadari.
Berdasarkan pengakuan Butet, semua berawal ketika dirinyaa terbangun dari tidur saat dini hari karena ingin ke toilet dan kemudian mengecek ponselnya. Ketika mengecek ponsel dan membuka WA, ia merasa ada yang janggal. Tiba-tiba ada semacam perubahan IOS dan dirinya diharuskan untuk memasukan OTP.
"Tadi kira-kira jam 03.00 WIB atau 04.00 WIB dini hari saya terbangun karena harus ke toilet. Saya buka handphone, WA itu ada seperti perubahan dari IOS gitu lho, lalu saya diminta memasukkan nomor OTP," kata Butet.
Sebelumnya Butet mengaku belum begitu sadar, lantas ia memasukan nomor OTP atau kode verifikasi yang diharuskan. Butet baru menyadari ada yang aneh ketika dirinya mengaku sudah memasukan nomor OTP yang benar sebanyak 3x namun tetap tidak bisa mengakses ke akun Whatsappnya.
Tampilan yang muncul justru menginformasikan bahwa nomor OTP yang dimasukan adalah salah. Yang mengakibatkan akunnya terkunci dan tidak bisa terakses.
"Saya memasukkan nomor OTP itu tiga kali. Padahal nomornya sudah benar, tapi keluar pernyataan bahwa nomor salah sampai tiga kali lalu terkunci semua, WhatsApp saya tidak bisa diakses," ucapnya.