Tidak ingin aksi serupa terjadi di Indonesia, pihak Grab Indonesia segera mengeluarkan pernyataan di kolom komentar postingan tersebut. Pihaknya menyatakan tidak akan pernah mendukung tindakan apa pun yang tidak mengindahkan perikemanusiaan dan perikeadilan.
“Kami tidak mengambil sikap netral dalam perlindungan kemutlakan hak asasi manusia, karenanya kami mendukung segala upaya untuk menciptakan perdaaian yang nyata dan adil. Harapan kami adalah terciptanya jalan menuju perdamaian. Terima kasih,” demikian bunyi pernyataan akun Instagram @grabid.
Hanya saja, kalimat “tidak mengambil sikap netral” yang dinyatakan pihak Grab Indonesia menyisakan tanda tanya bagi sejumlah netizen. Akhirnya pernyataan tersebut langsung dibanjiri komentar.
“So? Dukung siapa? Penjelasannya masing ngambang,” tanya @davi*haris.
“Jadi elu dukung siapa? Coba posting foto semangka dulu,” pinta @ihsan*lvikri.
Sementara itu, beberapa netizen lainnya juga berharap Indonesia tidak meniru aksi boikot yang dilakukan warga Malaysia. Bahkan tidak sedikit yang mengecam postingan tersebut karena dianggap provokatif, meskipun di satu sisi juga ada yang mengajak untuk berpaling ke Gojek yang disebut-sebut sebagai karya anak bangsa.
“Postingan ini mengancam keberlangsung driver Grab di Indonesia,” tulis @agung_vriga**er.
“Kasihan para driver Grab cooyyyy,” tulis @m.saif***l.
“Yang bikin postingan asli gak punya otak. Liat dampak ke depan, bakalan malas orang mesen Grab. Yang ada driver kehilangan rezeki,” tegas @alv*n.r**
Apakah netizen Indonesia akan melakukan aksi boikot lebih lanjut terhadap Grab?