Eskalasi di Yerusalem pada tahun 2021 adalah salah satu konfrontasi dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.
Konflik ini dimulai pada April 2021 dan mencakup serangkaian peristiwa dan ketegangan yang terjadi di Yerusalem, terutama di sekitar situs-situs suci bagi tiga agama besar, yakni Islam, Kristen, dan Yahudi.
Ketegangan diawali dari penghalangan akses Masjid Al-Aqsa. Selama bulan suci Ramadan, terjadi ketegangan ketika Israel membatasi akses Muslim ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, salah satu situs paling suci dalam agama Islam.
Atas penghalangan akses ini, terjadi bentrokan antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel di sekitar Masjid Al-Aqsa.
Sebagai tanggapan atas ketegangan di Yerusalem dan serangan balasan Israel, kelompok Palestina, terutama Hamas di Gaza, mulai meluncurkan roket ke wilayah Israel.
Serangan ini kemudian dibalas Israel dengan serangan udara yang luas. Konflik pun melebar menjadi pertempuran berlarut-larut selama sekitar 11 hari.
Setelah tekanan internasional dan mediasi Mesir, Uni Emirat Arab, dan Qatar, gencatan senjata diumumkan pada 21 Mei 2021, mengakhiri fase intens dari eskalasi.
Selama eskalasi, terjadi demonstrasi besar-besaran di Tepi Barat yang menyebabkan bentrokan dengan pasukan keamanan Israel.
Eskalasi ini menghasilkan korban jiwa dan kerusakan yang signifikan di Gaza dan wilayah sekitarnya. Ini juga menciptakan ketegangan yang meningkat di seluruh wilayah Yerusalem dan Tepi Barat.
Meskipun gencatan senjata diumumkan, isu-isu yang mendasarinya, termasuk status Yerusalem, pembangunan pemukiman Israel, hak-hak pengungsi Palestina, dan solusi perdamaian, tetap belum terselesaikan dan terus menjadi sumber ketegangan.