Sebaliknya, jika kekebalan tubuh lemah, kemampuan tubuh untuk melawan bakteri TBC akan berkurang. Untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, penting untuk menjalani pola makan sehat, berolahraga teratur, tidur cukup, dan mengelola stres dengan baik.
4. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
PHBS, seperti mengedukasi seluruh keluarga tentang pola makan yang bergizi, mencuci tangan secara teratur, berolahraga, dan menjaga kebersihan di rumah, adalah tindakan yang sangat penting.
Selain itu, menjemur kasur, bantal, dan guling secara teratur juga membantu mencegah penyebaran bakteri dan virus, terutama saat ada anggota keluarga yang sakit.
5. Deteksi Dini
Deteksi dan pengobatan dini adalah kunci efektif untuk menghentikan penyebaran TBC. Orang yang menderita TBC dapat menularkan penyakit ini kepada banyak orang, tetapi dengan diagnosis dan pengobatan awal, risiko penyebaran dapat diminimalkan.
Setelah diagnosis dan memulai pengobatan, sebagian besar pasien TBC tidak akan lagi menularkan penyakit ini setelah dua minggu mengonsumsi obat.
TAHAP PENGOBATAN TBC
Tahap Awal (Intensif): Dimulai sejak awal pengobatan hingga 2 bulan berikutnya, ketika pasien TBC harus minum obat setiap hari.
Tahap Lanjutan: Berlangsung mulai dari bulan ke-2 hingga setidaknya bulan ke-6, atau lebih. Pada tahap ini, pasien hanya perlu minum obat 3 kali seminggu.
Jadi, total durasi pengobatan minimal adalah 6 bulan, namun dapat lebih lama, bahkan hingga 12 bulan, tergantung pada tingkat keparahan penyakit TBC yang dialami oleh pasien.
Penentuan lama pengobatan ini dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Jika pada akhir tahap intensif hasil pemeriksaan dahak masih positif, maka durasi pengobatan akan diperpanjang selama 1 bulan tambahan.*** (Nadya Azka)