Makam Kuno Waduk Gajah Mungkur - Waduk Gajah Mungkur ternyata menyimpan
suatu misteri. Surutnya air di Waduk Gajah Mungkur menyingkap jejak pemukiman dan makam kuno di kawasan tersebut.
Fenomena kemunculan bekas pemukiman dan makan kuno ini merupakan jejak pemukiman Desa Betai sebelum perkampungan itu "ditenggelamkan" ketika pembuatan waduk berlangsung.
Desa Betai termasuk dalam Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri. Sisa-sisa bangunan dan fasilitas umum terlihat ketika volume air waduk berangsur berkurang.
Proyek pembangunan Waduk Gajah Mungkur berlangsung sejak tahun 1976 hingga tahun 1981. Proyek inilah yang menenggelamkan Desa Betai pada saat itu.
Setelah "hilang" berpuluh tahun, kini jejak Desa Betai muncul kembali, beberapa sisa bangunan terlihat masih berdiri kokoh meskipun telah lama terendam air.
Saat ini Desa Betai Lama (Betai Lawas) termasuk dalam wilayah Dusun Tenggar, Desa Gebang, Kecamatan Nguntoronadi.
BACA JUGA:
- Mengenal Lebih Dekat Dengan Waduk Gajah Mungkur, Salah Satu Waduk Terbesar di Indonesia
- PUPR Targetkan Penataan Kawasan Waduk Gajah Mungkur di Jawa Tengah Rampung Desember 2023
- Mengulik Sejarah Gunung Padang Piramida, Yang Masih Menjadi Legenda Misteri Di Kalangan Masyarakat
Uniknya Desa Betai Lawas ini hanya bisa dilihat ketika musim kemarau, saat debit air Waduk Gajah Mungkur berkurang.
Untuk mencapai kawasan Betai Lawas ini, pengunjung harus berjalan kaki hingga 400 meter terhitung dari tempat parkir kendaraan.
Penduduk setempat memanfaatkan area sekitar waduk yang mengering untuk menanam padi.
Di lokasi Desa Betai Lawas, masih terlihat sisa-sisa bangunan yang masih terlihat, namun tidak ada bangunan yang benar-benar masih utuh.
Kepala Desa Gebang, Kadiman (56) mengungkapkan, pada saat pembangunan waduk Gajah Mungkur bertepatan dengan pemindahan penduduk dari Jawa ke Sumatera di Tahun 1978-1980, yang dikenal sebagai istilah bedol desa.
Kadiman mengatakan, Ia dan keluarganya merupakan "korban" pembangunan Waduk Gajah Mungkur. Namun pada saat itu iadan keluarganya tidak ikut pindah ke Pulau Sumatera.
BACA JUGA:
- Misteri Ular Falak, Apakah Nyata ?
- Misteri Dan Asal-Usul Gunung Merapi, Yuk Simak Agar Kamu Mengetahui
- Misteri dan Kecantikan Suiseki: Batu-Batu yang Menginspirasi Harmoni Alam
Kadiman menceritakan istilah Betai berasal dari Ngombe dab Nguntai (minum dan makan). Ia mengaku tidak mengetaui siapa yang pertama kali menciptakan istilah Betai tersebut.