Bengkulu Deflasi - Agustus 2023 yang baru lalu, Bengkulu mengalami inflasi deflasi sebesar 0,07 persen, dengan ditandai ada penurunan beberapa komoditi.
Sementara untuk tahun kalender (januari-Agustus) Bengkulu sudah mencatatkan inflasi sebesar 2,01 persen.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir. Win Rizal, ME menegaskan sementara untuk inflasi dari tahun ke tahun di Agustus sebesar 3.40 persen.
Indek Harga Konsumen (IHK) sebesar 15,46 dan membuat Bengkulu berada di posisi ke-4 dari 24 Kota inflasi di Sumatera.
''Inflasi tahun ke tahun tertinggi terjadi di Tanjung Pandan, ''kata dia saat menggelar press release bulanan.
Indek Harga Konsumen (IHK) Tanjung Pandan itu sebesar 119.94.
BACA JUGA:
- Kejati dan Kemenag Bengkulu Luncurkan Bimbingan Perkawinan Untuk Cegah Stunting
- Inspektur III Jamwas Gelar Inspeksi Pemantauan Ke Wilayah Kejati Bengkulu
- Gubernur Lepas Kontingen Popnas Bengkulu Menuju Palembang
Sementara inflasi tahun ke tahun terendah terjadi di Jambi sebesar 1,92 persen dengan IHK sebesar 116,37.
Deflasi yang terjadi pada bulan Agustus kata Win Rizal disumbang oleh beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga.
Komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: cabai merah, bawang merah, Daging ayam ras, cabai rawit, ikan dencis, minyak goreng, jengkol, cabai hijau, ikan tuna, dan jeruk.
Sementara itu, terdapat cukup banyak komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi year-on year yang sebesar 3,40 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Agustus 2023, antara lain: bensin, Rokok kretek filter, beras, pemeliharaan/service, mobil, solar, bahan bakar rumah tangga, rokok putih,Tarif kendaraan travel, dan angkutan dalam kota.
Sementara untuk inflasi m-to-m, kota Bengkulu mengalami deflasi alias beberapa komoditas turun harga sebesar 0,07 persen.
Dari 24 kota inflasi di Sumatera yang dipantau, 9 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Bandar Lampung sebesar 0,34 persen, dan terendah terjadi di Tanjung Pinang sebesar 0,02 persen.