Keraton Merapi bahkan dipercaya pernah membantu pasukan Kerajaan Mataram untuk memenangkan perang dengan meletuskan Gunung Merapi.
Keraton Merapi juga diyakini memiliki sejumlah tokoh yang namanya cukup terkenal bagi penduduk di sekitar Merapi.
Tokoh-tokoh tersebut memiliki tugas masing-masing yang menjaga keberadaan Gunung Merapi antara lain Eyang Merapi, Eyang Sapu Jagad, Eyang Megantara, Eyang Antaboga, Kyai Petruk, Kyai Sapu Angin, Kyai Wola Wali, Nyi Gadung Melati, dan Kartadimejo.
BACA JUGA:Sejarah Louis Vuitton, Brand Terkenal Lahir Dari Tukang Koper
Pasar Bubrah
Mitos yang satu ini adalah mitos yang paling terkenal di sekitar Gunung Merapi. Pasar Bubrah sendiri adalah sebutan untuk pasar gaib yang berletak di sebuah punggung bukit dekat dengan kawah Merapi.
Tempatnya yang datar dan didominasi bebatuan menjadikan lokasi ini tempat favorit para pendaki untuk beristirahat, bermalam, dan menunggu matahari terbit.
Mitos Pasar Bubrah semdiri terlahir dari cerita masyarakat dan juga pendaki yang bermalam di tempat ini.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Dan Fakta Unik Suku Baduy
Pada malam hari, orang-orang yang beristirahat di tempat tersebut biasanya mendengar suara riuh seperti pasar. Banyak juga yang meyakini bahwa lokasi tersebut adalah pasar besar Keraton Merapi.
Batu-batu besar yang ada di sana dianggap sebagai manifestasi dari warung, meja, dan kursi milik makhluk halus.
Mitos Merapi Lainnya
Tak hanya itu, selain Gunung Merapi dipercaya sebagai penyeimbang Pulau Jawa. Gunung Merapi juga memiliki misteri dan mitos yang diyakini masyarakat sekitar Merapi, diantaranya adalah:
Sering terdengar suara orang menangis dari dalam bunker Kaliadem. Batu di Puncak Garuda yang berada di bagian puncak Gunung Merapi.
BACA JUGA:Sejarah Pesawat, Siapa Saja Orang Hebat yang Terlibat dalam Perkembangannya?
Keberadaan sosok Nyai Gadung Melati yang berada di Gunung Wutoh atau gerbang Keraton Merapi.
Kyai Petruk dipercaya sebagai pemberi pertanda letusan hebat Merapi di tahun 2010. Banyak wilayah di Gunung Merapi mulai dari hutan, bukit, telaga, hingga gua diyakini angker.