Bukan kali ini saja Prighozhin meluapkan kekecewaan kepada Moskwa. Pada 8 Juni 2023, Prighozhin mengeluhkan dukungan dari pasukan Rusia di garis depan yang makin rawan akibat serangan balik Ukraina.
Menurut Prigozhin, militer Rusia harus mengirimkan 200.000 tentara tambahan saat ini untuk menahan laju serangan pasukan Ukraina.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya, banyak tentara Rusia melarikan diri seiring bergeraknya gelombang tentara Ukraina yang maju ke posisi mereka.
Kelompok itu disebut mulai merekrut dalam jumlah besar pada 2022, karena Rusia kesulitan menemukan orang untuk tentara reguler.
BACA JUGA:Daftar Aplikasi Untuk Sadap WhatsApp Yang Akurat Dan Tanpa Ketahuan Oleh Pasanganmu
Awal tahun ini, Dewan Keamanan Nasional AS menyebutkan, sekitar 80 persen pasukan Wagner di Ukraina ditarik dari penjara.
Meskipun tentara bayaran ilegal di Rusia, Grup Wagner terdaftar sebagai perusahaan pada 2022 dan membuka markas baru di St Petersburg.
"Ini secara terbuka merekrut di kota-kota Rusia, di papan reklame, dan disebut di media Rusia sebagai organisasi patriotik," kata Dr Samuel Ramani, dari think tank Royal United Services Institute.
Wagner dianggap sebagai unit de facto dari MoD atau badan intelijen militer Rusia. Hal ini dikarenakan Wagner beroperasi untuk mendukung kepentingan Rusia, disuplai oleh Kementerian Pertahanan Rusia (MoD) dan menggunakan instalasi MoD untuk pelatihan.
BACA JUGA:Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17 2023, Begini Kata Erick Thohir
Wagner menjadi terkenal setelah perang Donbas ddi Ukraina, mereka membantu pasukan separatis pro-Rusia dari Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.
Kelompok Wagner ini memiliki peran penting dalam invasi Rusia ke Ukraini seperti membunuh petinggi Ukraina dan merekrut narapidana ke pertempuran garis depan.
Sementara ini Wagner Group diketahui membelot dari pasukan Rusia setelah sebelumnya membantu menyerang pasukan Ukraina.
Wagner Group menyerukan pemberontakan bersenjata yang bertujuan untuk menggulingkan Menetri Pertahan Rusia.
Bahkan Petinggi Wagner, Yevgeny Prigozhin mengaku pasukannya telah menembak jatuh helikopter militer Rusia.***