4 Hari Raya Umat Hindu Selain Nyepi

4 Hari Raya Umat Hindu Selain Nyepi

Hari Raya Saraswati diperingati sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan ke dunia. --cafeteria

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Selain Hari Raya Nyepi, umat Hindu memiliki berbagai upacara keagamaan yang sarat makna dan spiritualitas.

Beberapa hari raya penting yang dirayakan di Bali dan daerah lainnya adalah Galungan, Kuningan, Saraswati, dan Pagerwesi

Setiap perayaan memiliki makna mendalam dan menjadi bagian dari tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Berikut ulasan tentang hari raya umat Hindu di Bali yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Galungan: Perayaan Kemenangan Dharma

Hari Raya Galungan adalah momen sakral bagi umat Hindu yang menandai kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan). 

BACA JUGA:Ridwan Kamil Bantah Tegas Tuduhan Ancaman dan Intimidasi, Siapkan Langkah Hukum

Perayaan ini berhubungan dengan Wuku Galungan atau Wuku Dungulan dalam kalender Bali dan berlangsung setiap 210 hari sekali berdasarkan kalender Pawukon, tepatnya pada Rabu Kliwon Dungulan.


Hari Raya Galungan yang dirayakan setiap 210 hari sekali berdasarkan kalender Pawukon, tepatnya pada Rabu Kliwon Dungulan.--

Makna dan Filosofi Galungan

Galungan memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Hindu. Perayaan ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan, manusia selalu dihadapkan pada pertarungan antara kebaikan dan kejahatan.

Kemenangan Dharma atas Adharma menjadi simbol bahwa setiap orang harus senantiasa memilih jalan yang benar, penuh kebajikan, dan menjauhi perbuatan buruk.

Tradisi dan Perayaan Galungan

  • Penjor – Menjelang Galungan, masyarakat Bali memasang penjor, bambu melengkung yang dihiasi dengan janur, buah-buahan, dan hasil bumi. Penjor melambangkan rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan berkah.
  • Sembahyang di Pura – Pada hari Galungan, umat Hindu melakukan persembahyangan di pura keluarga dan pura desa untuk memohon perlindungan serta keselamatan.
  • Pulangnya Leluhur – Diyakini bahwa pada Galungan, roh leluhur turun ke dunia untuk mengunjungi keluarganya. Oleh karena itu, umat Hindu mempersembahkan sesajen sebagai bentuk penghormatan.

Rangkaian Perayaan Galungan

Perayaan Galungan tidak berlangsung satu hari saja, melainkan melalui serangkaian upacara, di antaranya:

  • Sugihan Jawa dan Sugihan Bali – Persiapan sebelum Galungan untuk membersihkan diri dan lingkungan.
  • Penyekeban – Ritual menyimpan pisang yang akan digunakan untuk sesajen.
  • Penyajaan – Persiapan membuat jajanan tradisional seperti jaja apem.
  • Penampahan Galungan – Sehari sebelum Galungan, biasanya masyarakat Bali menyembelih babi dan memasak aneka hidangan khas seperti lawar dan sate.

BACA JUGA:Driver Ojol Hanya Dikasih BHR/THR Rp50 Ribu, Ini Respon Menaker

2. Kuningan: Hari Raya Umat Hindu yang Penuh Makna

Kuningan adalah perayaan yang berlangsung 10 hari setelah Galungan tepatnya pada Sabtu Kliwon Wuku Kuningan dalam kalender Bali. 

Kuningan menjadi hari penting karena diyakini sebagai hari kembalinya roh leluhur ke alamnya setelah mengunjungi dunia selama perayaan Galungan.

Makna dan Filosofi Hari Raya Kuningan

Perayaan Kuningan melambangkan rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur, sekaligus menjadi pengingat bahwa kehidupan di dunia bersifat sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: