Roy Suryo: Kabar Mengejutkan Menkop Budi Arie Setiadi dan Menkomdigi Meutya Hafid Bakal Dicopot

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dikabarkan akan direshuffle --
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sebuah kabar mengejutkan di Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi (BAS) dan Menteri Komunikasi Digital (Menkomdigi) Meutya Viada Hafid (MVH) kabarnya bakal dicopot atau direshuffle dalam waktu dekat.
Kabar tersebut makin memanaskan suhu politik Indonesia usai kabar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (SMI) dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (AH) yang dikabarkan akan mengundurkan diri dari Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat.
Nama BAS, sering disebut-sebut Netizen dengan nama "Judi Arie", karena ditengarai sangat dekat dan tidak bisa dilepaskan dari kasus besar "Budi Online" yang sempat heboh saat awal MVH menduduki Kantor dimana BAS tersebut menjabat sebelumnya.
Meski saat terakhir kasus Judi Online yang ditangani oleh Polda Metrojaya sudah mencokok lebih dari 10 (sepuluh) anak buah BAS, bahkan termasuk salah seorang Staf yang direkomendasikannya (meski sebenarnya staf tersebut tidak memenuhi syarat, namun katabelece BAS mengubah nasibnya) dan total yang sudah dicokok dalam kasus Judi Online tersebut kini mencapai sekitar 20 (dua puluh) orang yang menyandang status tersangka, namun BAS tampaknya masih "aman terkendali".
Terus terang hal tersebut memang membuat banyak pihak mempertanyakan bagaimana keseriusan aparat menyidik kasus tersebut, karena indikasi keterlibatan BAS sebenarnya sudah di depan mata. Namun bak peribahasa lama, terkadang penyidik seperti bisa melihat "kuman di seberang lautan (tampak), namun BAS di pelupuk mata (tidak tampak), terwelu.
Sebelumnya memang sempat santer terdengar akan ada perubahan / kenaikan statusnya, namun rupanya masih ada "tarik-menarik" (?) dari pihak yang biasa cawe-cawe selama ini, karena tidak bisa dipungkiri BAS memiliki hubungan cukup dekat dengannya dan bahkan sempat mereka bertemu empat mata di sebuah kota di Jawa Tengah.
Lebih detail lagi indikasi kuat BAS sudah mengetahui 5 (lima) bandar besar Judi Online sebenarnya secara lugu (atau bodoh?) dikatakannya saat menjadi Narasumber di salahsatu PodCast tahun lalu, namun meski ia mengaku tahu tetapi tidak mau menindaknya dengan alasan "bukan Tupoksinya" (?).
Hal ini sungguh sebuah sikap yang tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat negara, bahkan banyak yang menyebutnya "pengecut" mau lari dari tanggung jawabnya selaku Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) saat itu.
Sekalilagi ke-5 (lima) nama Bandar besar Judi Online yang diketahui oleh BAS namun (sengaja?) tidak disebutkannya tersebut sebenarnya sudah menjadi rahasia umum. Hal ini terkait dengan putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara pada 2019, yang meloloskan beberapa perusahaan sebagai pengelola permainan taruhan, Nama-nama perusahaan yang mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) adalah: PT GGS (Gateway Guna Selaras), PT PAU (Patron Aptika Utama), PT VCG (Value Cipta Gemilang), PT PDE (Proteksi Dunia Emas) dan PT PSJ (Protokol Sasana Janawi).
Selain kasus Judi Online, BAS ini juga tidak bisa dilepaskan dari keGaTotnya (Gagal Total)-nya menjaga data-data Indonesia dalam kasus Kebobolan PDNs (Pusat Data Nasional sementara) tahun lalu yang sangat mempermalukan citra Indonesia di mata dunia akibat bisa dikerjain Hacker.
Belum lagi jika diingat janji (palsu)-nya soal Identitas Akun Kaskus "Fufufafa" yang meski sudah terbukti ilmiah 99,9% berani dikatakannya "bukan Gibran", tanpa bisa sedikitpun menyampaikan alasan ilmiahnya selain sekedar OmDo saja.
Dengan kasus-kasus ini, memang sebenarnya sudah sangat layak jika BAS ini diReshuffle oleh Presiden Prabowo, bahkan seharusnya sudah semenjak lama kalau dia tidak memiliki hubungan khusus dengan "tangan setan" yang sering cawe-cawe di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: