Gen Z Dianggap Generasi Paling Sulit untuk Dikelola dan Diajak Bekerja, Ini Alasannya

Gen Z/ilustrasi-ilustrasi-berbagai sumber
2. Tunjukkan Sisi Manusia Anda
“Sincerity jauh lebih dihargai oleh Gen Z daripada kepura-puraan,” kata Morgan. Gunakan bahasa percakapan yang menonjolkan kepribadian Anda.
Misalnya, mulailah email dengan, “Semoga minggu Anda produktif,” daripada “Tolong kirimkan laporan sebelum akhir hari.” Menunjukkan penghargaan terhadap rekan kerja dengan ungkapan yang tulus akan membuat komunikasi terasa lebih hangat.
3. Jangan Berlebihan—Tetaplah Otentik
Morgan memperingatkan agar tidak mencoba “meniru” gaya komunikasi Gen Z jika itu bukan gaya alami Anda. “Menggunakan istilah TikTok atau slang Gen Z secara berlebihan hanya akan terlihat palsu,” katanya. Lebih baik tanyakan arti istilah yang tidak Anda pahami daripada berpura-pura tahu.
4. Hargai Masukan Mereka Tanpa Terlalu Mengontrol
Gen Z cenderung lebih menyukai kebebasan dalam bekerja dan ingin ide-ide mereka didengar. Hindari pendekatan top-down yang kaku. Ajak mereka berdiskusi, seperti “Bagaimana menurutmu pendekatan terbaik untuk masalah ini?” Berikan tanggung jawab yang jelas, tapi biarkan mereka menyelesaikan tugas sesuai cara mereka.
- BACA JUGA:Prediksi Liga 1 Persita vs PSIS Semarang 12 Januari 2025: Misi Pendekar Cisadane ke Puncak Klasemen
- BACA JUGA:Viral! Seorang Pedagang Bakso di Kediri Jadi Korban Tabrak Lari hingga Dagangan dan Gerobak Hancur
Mengatasi Stereotip Negatif Gen Z
Gen Z sering kali merasa tidak adil dinilai sebagai malas, tidak termotivasi, dan sulit diandalkan. Andrew Roth, CEO dcdx, menjelaskan bahwa Gen Z sebenarnya peduli pada profesionalisme, tetapi mereka ingin diperlakukan dengan penghormatan yang setara.
Menemukan jalan tengah mungkin menjadi kunci untuk mengatasi hambatan komunikasi ini. Dengan saling menghormati dan memahami, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi semua generasi.
Gen Z membawa perspektif baru ke tempat kerja yang sering kali berbenturan dengan budaya tradisional. Namun, dengan mengurangi jargon, menunjukkan sisi manusiawi, dan menghargai masukan mereka, perusahaan dapat menjembatani kesenjangan antar-generasi dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: