Polri Sebar Pasukan di 61 Ribu Titik Rawan Perayaan Natal dan Tahun Baru

Polri Sebar Pasukan di 61 Ribu Titik Rawan Perayaan Natal dan Tahun Baru

Puluhan ribu pasukan gabungan disebar ke 61 ribu titik rawan pada perayaan Natal dan Tahun Baru--

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengerahkan puluhan ribu personel gabungan TNI-Polri untuk disebar di 61 ribu lokasi rawan saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Diungkapkannya, objek yang diamankan seperti gereja dan tempat rekreasi, di momen perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

"Objek pengamanan di antaranya gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, objek wisata maupun objek perayaan tahun baru," katanya kepada awak media, ditulis Selasa 17 Desember 2024.

Dijelaskannya, 2.794 posko akan didirikan. Rinciannya adalah 1.852 pospam, 735 pos pelayanan dan 207 pos terpadu untuk mengamankan 61 ribu lebih objek tersebut.

"Kami harapkan perayaan dan pengamanan Nataru betul-betul bisa berjalan baik dan masyarakat bisa terlayani," jelasnya.

BACA JUGA:

Selain itu, pihaknya memprediksi Puncak arus mudik libur Natal dan tahun baru 2025 diprediksi terjadi pada 21 dan dan 28 Desember 2024.

Disebutkannya, hal itu diprediksi akan terjadi saat libur Natal dan tahun baru 2025.

"Prediksi arus mudik kemungkinan akan terjadi di sekitar tanggal 21 Desember karena itu kegiatan mudik yang kemungkinan mencapai puncaknya karena anak sekolah saat itu juga sudah libur, dan kemudian tanggal 28 Desember puncak arus mudik kedua," katanya kepada awak media, Senin 16 Desember 2024.

Diungkapkannya, pada tahun ini diprediksi bakal ada peningkatan arus mudik. 

 

Dijelaskannya, berdasar survei bakal ada peningkatan 2,83 persen. Akan ada sekitar 110,6 juta orang yang bakal melakukan mudik pada libur Nataru tahun ini.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa berdasarkan survei kemungkinan Pak Kemenhub akan sampaikan secara khusus bahwa tahun ini terjadi peningkatan diperkirakan terjadi peningkatan daripada tahun sebelumnya sebesar 2,83 persen, artinya kurang lebih 110,6 juta orang," ungkapnya.

Dijelaskannya, pihaknya melakukan rapat koordinasi dengan pijak terkait. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: