Sejarah Hari Perhubungan Darat Nasional yang Diperingati Setiap 22 November, Ini Faktanya

Modernisasi di Masa Kolonial

Perubahan besar terjadi saat penjajahan Belanda. Pada tahun 1873, jalur kereta api pertama di Indonesia dibangun, menghubungkan Batavia (sekarang Jakarta) dengan Buitenzorg (Bogor). Trem uap juga diperkenalkan sebagai transportasi publik dalam kota.

Pada tahun 1910, Jakarta telah memiliki jaringan trem yang cukup luas, menjadi transportasi andalan hingga Presiden Soekarno menghentikannya pada tahun 1960-an karena dinilai tidak lagi cocok untuk kota besar.

Trem digantikan oleh bus besar yang lebih sesuai dengan kebutuhan perkotaan.

Transportasi Tradisional dan Masa Kini

Seiring waktu, alat transportasi darat tradisional seperti becak, bemo, dan oplet semakin tergeser oleh kendaraan bermotor modern. Namun, beberapa jenis seperti bajaj dan helicak masih digunakan di daerah tertentu.

Pemerintah terus berupaya mengembangkan transportasi massal yang modern, salah satunya melalui sistem bus Transjakarta, yang mempermudah perjalanan masyarakat di ibu kota.

Inovasi Transportasi Darat untuk Masa Depan

• Hari Perhubungan Darat Nasional juga menjadi refleksi atas tantangan dan peluang dalam pengembangan transportasi di era modern. Fokus saat ini meliputi:
• Transportasi ramah lingkungan: Penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon.
• Digitalisasi layanan: Sistem tiket elektronik dan aplikasi berbasis digital.
• Infrastruktur berkualitas: Pembangunan jalan tol, jalur kereta cepat, dan pedestrian-friendly cities.

Pesan Penting Hari Perhubungan Darat Nasional

Peringatan Hari Perhubungan Darat Nasional mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga fasilitas transportasi darat. Selain itu, pemerintah diharapkan terus berinovasi untuk menciptakan sistem transportasi yang inklusif, modern, dan mendukung kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah.

Mari bersama-sama mendukung pengembangan transportasi darat demi Indonesia yang lebih maju dan terkoneksi!

Sumber: