Perilaku Anak Usia 1 Tahun yang Tidak Boleh Diremehkan
Di usia 1 tahun, orang tua tidak boleh meremehkan polah tingkah laku anak--
Radarpena.co.id, Jakarta - Pada usia satu tahun, anak mengalami berbagai perubahan penting dalam proses tumbuh kembangnya.
Masa ini sering disebut sebagai periode eksplorasi dan pembelajaran, dimana anak mulai menunjukkan perilaku-perilaku unik yang mungkin tampak sederhana tetapi sebenarnya memiliki makna mendalam. Sebagai orangtua, mengenali dan memahami setiap tindakan anak sangat penting untuk mendukung perkembangannya secara optimal.
Beberapa perilaku ini, meskipun terlihat sepele, tidak boleh diremehkan karena merupakan cara anak belajar memahami dunia di sekitarnya. Menyadari makna di balik perilaku-perilaku ini memungkinkan orangtua untuk mendampingi anak dengan lebih bijaksana dan memberikan respons yang tepat.
1. Malu dengan orang asing
Saat anak merasa malu atau takut ketika bertemu orang asing, itu merupakan tanda perkembangan sosial yang sehat.
Anak mulai mengenali dan membedakan orang-orang yang akrab dan asing baginya, yang merupakan dasar dari konsep rasa aman. Respons orangtua sangat penting dalam situasi ini. Jika orangtua menunjukkan dukungan dan ketenangan, anak akan belajar mengelola perasaannya dalam menghadapi orang baru. Alih-alih memaksanya untuk bersosialisasi, beri ruang bagi anak untuk menyesuaikan diri. Dengan mendampingi tanpa paksaan, anak bisa belajar percaya diri secara bertahap dan merasa aman saat berinteraksi dengan orang lain.
BACA JUGA:Sinopsis dan Link Nonton Drama Korea 'Doubt' Sub Indo Full Episode, Klik Disini!
2. Eksplorasi hal baru dengan memasukkan benda ke mulut
Anak usia satu tahun sering memasukkan benda ke mulut sebagai cara mereka mengenal lingkungan. Di tahap ini, sensor oral merupakan salah satu cara utama anak belajar tentang tekstur, bentuk, dan rasa. Hal ini normal dan menjadi bagian dari eksplorasi awal mereka. Namun, orangtua perlu memastikan lingkungan sekitar aman dan bebas dari benda-benda kecil yang bisa tertelan. Alih-alih melarang sepenuhnya, siapkan benda-benda yang aman untuk dimasukkan ke mulut, seperti mainan gigi atau tekstur yang bisa dirasakan. Cara ini memungkinkan anak mengeksplorasi dengan aman sambil mendukung perkembangan sensorik dan motoriknya.
3. Menjatuhkan sesuatu untuk memahami cara kerjanya
Perilaku anak yang sering menjatuhkan benda berulang kali menunjukkan rasa ingin tahu tentang sebab-akibat. Saat menjatuhkan mainan atau benda lain, anak memperhatikan bagaimana benda tersebut bergerak dan berbunyi saat jatuh. Ini adalah dasar pembelajaran tentang gravitasi dan hubungan antara tindakan dan hasil. Respons positif dari orangtua, seperti mengembalikan benda untuk dijatuhkan lagi, dapat mendukung rasa ingin tahu anak. Dengan cara ini, mereka memahami bahwa setiap tindakan memiliki efek. Orangtua dapat menyiapkan mainan tahan banting atau mainan edukatif untuk mendukung eksplorasi ini, membantu anak belajar dengan aman dan menyenangkan.
BACA JUGA:Cara Jitu agar Suami Subur dan Cepat Punya Anak
4. Suka meniru kata-kata yang diucapkan oleh orang di sekitarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: