Mengenal Sosok Lex Wu, Tokoh Media Sosial yang Tantang Duel Ivan Sugianto Satu Lawan Satu
Lex Wu Tantang Duel Ivan Sugianto Satu Lawan Satu-ilustrasi-Berbagai Sumber
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pengusaha asal Surabaya, Ivan Sugianto, menjadi sorotan publik usai aksi kontroversialnya terhadap siswa SMA Gloria 2 Surabaya.
Ivan memaksa seorang siswa, Ethan, untuk bersujud dan menggonggong di depan umum. Tindakan tersebut dilakukan karena Ivan tak terima anaknya, Excel, diejek mirip anjing jenis Poodle.
Sikap Ivan yang dianggap arogan mendapat reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk dari tokoh media sosial Lex Wu.
Lex yang juga dikenal sebagai pengusaha di bidang media dan ketua yayasan UMKM Ekspor, dengan tegas mengajak Ivan duel satu lawan satu.
"Kalau kamu jagoan, hadapi saya langsung. Tidak usah pakai preman, polisi, atau orang lain," ujar Lex Wu melalui akun X (dulu Twitter)-nya, @LexWu_13, Senin (11/11/2024).
Lex mengkritik tindakan Ivan yang membawa preman untuk mengintimidasi siswa dan orang tua Ethan.
"Masalah anak-anak dibuat besar dan intimidasi itu kelewatan. Ini arogansi yang tidak bisa dibiarkan," lanjutnya.
- BACA JUGA:Usai Suruh Siswa SMAK Gloria 2 Menggonggong, Pengusaha Surabaya Ivan Sugianto Kini Jadi Penghuni Penjara
- BACA JUGA:Viral! Klarifikasi dan Permintaan Maaf Ivan Sugianto, Pengusaha yang Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong
Reaksi Jhon LBF
Selain Lex Wu, pengusaha sekaligus YouTuber Jhon LBF turut mengecam aksi Ivan. Jhon dengan tegas menyatakan bahwa kasus ini tidak boleh berakhir damai.
"Anak kecil kamu intimidasi seperti itu karena dia takut sama kamu. Saya tidak takut. Saya akan kawal kasus ini sampai selesai," tegas Jhon dalam video yang diunggah ke media sosialnya.
Jhon menambahkan bahwa tindakan Ivan adalah preseden buruk yang merugikan masyarakat. Ia bahkan menyebut Ivan sebagai sosok arogan yang pantas ditindak secara hukum untuk memberikan efek jera.
Ivan Sugianto Dilaporkan ke Polisi
Kasus ini resmi dilaporkan ke Polrestabes Surabaya oleh pihak SMA Gloria 2 Surabaya. Konsultan hukum sekolah, Sudiman Sidabukke, memastikan pihaknya menyerahkan kasus ini kepada proses hukum yang berlaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: