Jadi Gubernur, Ridwan Kamil Haramkan Anak Jakarta Putus Sekolah

Jadi Gubernur, Ridwan Kamil Haramkan Anak Jakarta Putus Sekolah

Cagub Jakarta Ridwan Kamil -Fajar Ilham-radarpena.co.id

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Ridwan Kamil mengharamkan anak Jakarta putus sekolah, jika dirinya terpilih menjadi Gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.

Komitmen ini dia sampaikan dalam acara DISKO Jakarta (Diskusi & Kolaborasi Pelajar dan Anak Muda Se-Jakarta) & Lomba Pidato “Jika Aku Menjadi Gubernur Jakarta”.

"Tidak boleh ada anak sekolah yang putus sekolah jika saya menjadi Gubernur Jakarta. Kalau ada yang putus sekolah, tolong lapor. Haram hukumnya ada anak putus sekolah di Jakarta," katanya dikawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 9 November 2024.

Pada 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat, angka anak putus di Jakarta mencapai 75.303 anak. Ini merupakan angka tertinggi anak putus sekolah di Indonesia.

Untuk menekan angka putus sekolah, pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) berniat menciptakan generasi muda Jakarta yang cerdas, berkarakter kuat, dan siap bersaing di era global.

BACA JUGA:

Caranya dengan akses pendidikan merata, inovasi pengajaran, serta tata kelola yang transparan dan berkeadilan dalam program pendidikan yang mereka usung.

Ridwan menyebut, mereka ingin menghadirkan sekolah gratis untuk semua warga Jakarta. Bagi Ridwan, setiap anak memiliki kesempatan yang setara untuk memperoleh pendidikan yang layak.

Untuk mewujudkan impian tersebut, RIDO akan terus melanjutkan program KJP. Tak hanya itu, pasangan ini juga akan menghadirkan KJP Plus.

Program ini nantinya akan memberikan dukungan bahan pokok dan transportasi gratis kepada mereka yang kurang mampu.

"Kalian adalah pemilik masa depan. Kalian harus lebih pintar dari saya agar bisa sukses. Anak-anak muda di Jakarta tidak boleh tangannya di bawah, harus di atas. Karena sebaik-sebaik manusia adalah yang tangannya di atas (pemberi bukan peminta)," ujarnya.

BACA JUGA:

Mantan orang nomor satu di Jawa Barat ini juga menyebut, anak sekolah di Jakarta harus bahagia, tidak boleh stres, dan tidak boleh ada lagi ada bully. Dia berharap, tak ada korban bully.

Ridwan menekankan hal itu karena dia sendiri merasakan bagaimana sedihnya menjadi korban perundungan. Dulu saat duduk di bangku SMP, Ridwan pernah jadi korban perundungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: