Bahas Pegawai Komdigi Terlibat Judol, CBA dan Pakar IT UM Surabaya Beri Tanggapan Menarik

Bahas Pegawai Komdigi Terlibat Judol, CBA dan Pakar IT UM Surabaya Beri Tanggapan Menarik

Uchok CBA --

Radarpena.co.id,Jakarta - Aparat Kepolisian harus sangat serius mengungkap aktor intelektual yang melindungi judi online (judol) di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), bukan hanya sekedar fokus pada pegawai saja.

Hal tersebut disampaikan Direktur Centre for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi ketika diwawancarai Radarpena.co.id pada Rabu, 6 November 2024.

"Publik sebenarnya sudah tidak kaget tentang adanya keterlibatan lembaga negara dalam melindungi judi online," katanya.

BACA JUGA:Judol Menjerat, Pegawai Komdigi Justru Dapat Rp8,5 Miliar

Maka dari itu, polisi harus membongkar praktik perlindungan judi online.

Pertama, dengan mencari aktor intelektual dan operatornya di Komdigi sendiri.

"Artinya polisi harus serius mendalami peran Budi Arie (mantan Menteri Kominfo yang kini menjadi Menteri Koperasi). Informasi dari pegawai memang dibutuhkan karena akan membawa informasi permainan judol di Kementerian," imbuh Uchok.

BACA JUGA:Makin Bertambah! Polda Metro Jaya Tetapkan 14 Tersangka Kasus Judol Libatkan Oknum Kemenkomdigi

Kedua, polisi harus mengusut aliran dana judi online ini. Misalnya, pemain judi online jika ingin berjudi harus lebih dulu menyetor ke rekening perbankan nasional.

"Artinya polisi juga harus dan wajib mengusut bank-bank nasional yang terdapat rekening judi online-nya,"kata Uchok.

 

Respon Pakar IT UM Surabaya

Penangkapan belasan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) yang terlibat dalam perjudian online membuat banyak orang memberikan komentar, salah satunya Pakar IT Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Lukman Hakim.

Lukman mengatakan, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas tata kelola internet di Indonesia, Komdigi memiliki tanggung jawab moral yang besar untuk memastikan ruang digital yang bersih dari segala bentuk kejahatan termasuk perjudian online sehingga tidak menjadi sarang sindikat mafia judol untuk mengontrol akses buka-tutup blokir situs haram tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: