Johnny Andrean, Bos J.CO Donuts yang Perusahaannya Digugat Perkara Pembayaran Utang

Johnny Andrean, Bos J.CO Donuts yang Perusahaannya Digugat Perkara Pembayaran Utang

Sosok Johnny Andrean, Bos J.co Donuts--

Dugaan itu berawal dari unggahan sebuah akun TikTok pada Selasa, 23 Mei 2023. Warganet tersebut merasa dicurangi dengan teknik upselling yang dilakukan karyawan J.CO Donuts and Coffee cabang Graha Cijantung, Jakarta Timur. 

 

Dalam video TikTok miliknya, dia mengaku awalnya hanya ingin membeli selusin donat. Namun karyawan J.CO Donuts and Coffee menawarkan paket bonus satu lusin donat mini seharga Rp 148 ribu. Dia pun menolak karena hanya berniat membeli selusin donat biasa. 

“Terus gue nanya, emang kalau beli donatnya satu lusin berapa? Mas (karyawan) nya jawab Rp 124 ribu. Padahal setahun yang lalu, rasanya gak sampai Rp 100 ribu, gue pikir harganya mungkin naik,” tulis akun @syan***. 

Meskipun telah memilih donut dengan harga Rp 124 ribu, dia mengaku karyawan J.CO Donuts and Coffee masih tetap memaksa untuk membeli paket donat mini. “Lebih murah katanya kalau beli paket, sayang loh kalau gak diambil promonya, gitu katanya,” ucap dia. 

BACA JUGA:Review Film Horor Marry F*** Kill, Penuh Kritik Namun Meneror

Ketika tiba di kasir, pembeli itu diminta untuk memilih produk pastry. Saat dia bertanya apakah pastry tersebut bonus, karyawan J.CO Donuts and Coffee diam. Hingga akhirnya, dia memilih sebuah kue red velvet. 

“Setelah bayar dan struknya keluar, gue langsung masukin dompet dan bergegas pergi, karena suami nunggu, jadi harus buru-buru. Pas sampai rumah, gue buka struknya, ternyata yang gue beli paket 1Dz - pastry 5,” ujar dia. 

BACA JUGA:Congratulation! Febby Rastanty Resmi Dilamar dengan Pacar Polisinya Drajad Djumantara

Karena penasaran, pembeli itu lalu membuka aplikasi J.CO Deliver App dan menunjukkan harga satu lusin donat mini hanya Rp 93 ribu. Dirinya menuturkan merasa tidak rugi karena mendapatkan kue red velvet, tetapi dia merasa seolah-olah dipaksa untuk membeli produk yang awalnya tidak diinginkan. 

“Entahlah, ini namanya trik marketing atau apa, tetapi gak gini juga caranya, memanfaatkan ketidaktahuan pembeli untuk menjual lebih banyak produk,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: