Obati Pasien Kanker Tak Bisa Dilakukan Hanya Oleh 1 Dokter Spesialis

Obati Pasien Kanker Tak Bisa Dilakukan Hanya Oleh 1 Dokter Spesialis

Kanker Payudara/ilustrasi-ilustrasi-berbagai sumber

"Misal orang yang fungsi ginjalnya sudah menurun, kalau dilakukan kemoterapi tanpa diperbaiki kondisinya, (efek samping) muntah-muntahnya lebih buruk karena ginjalnya dehidrasi, lalu nanti obatnya yang diberikan itu sebagian merupakan racun untuk ginjal semakin memburuk," tandasnya.

Oleh karena itu, sebelum kemoterapi dimulai, perlu juga memperbaiki kondisi atau komorbid tersebut agar efek samping yang timbul dapat ditekan.

"Beratnya harus naik dulu, metabolisne harus lebih baik, darahnya tidak beku lagi, gula darahnya lebih baik. Jangan sampai itu jadi sumber-sumber infeksi. Gigi yang bolong mesti dicabut, sinusitis yang kronis mesti diobati, kalau ada usus buntu mesti diobati," tuturnya.

BACA JUGA:

Pengobatan tersebut pun lantas tidak hanya dilakukan oleh dokter onkologi, tetapi juga dokter penyakit dalam atau dokter spesialis lainnya.

"Jadi pengobatan kanker itu disebut multidisiplin. Dan multidisiplin itu ada ahli bedah, ahli radiologi, ahli rontgen, ahli radioterapi, ada ahli psikologi juga," paparnya.

Ahli psikologi ini juga diperlukan karena dampak dari penyakit tersebut juga berpengaruh pada psikologis pasien.

"Orang kanker kan depresi ya. Lalu dikasih obat dia tambah depresi, lalu dia menolak pengobatan ya. Terus dia nggak datang kontrol, itu kan perlu rehabilitasi," tuturnya.(zahro)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: