Heboh! Klarifikasi Siswi MAN 1 Gorontalo, Ngaku Lega Usai Terlepas dari Budak Seks Oknum Guru

Heboh! Klarifikasi Siswi MAN 1 Gorontalo, Ngaku Lega Usai Terlepas dari Budak Seks Oknum Guru

Klarifikasi siswi MAN 1 Gorontalo yang terlibat dalam video asusila bersama oknum guru.--instagram.com

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Setelah video syurnya viral di media sosial bersama seorang guru, Ketua OSIS MAN 1 Gorontalo berinisial PPT curhat dan klarifikasi melalui akun media sosial pribadinya. 

Terlihat dalam unggahan, PPT mengaku malu dengan sudah tersebarnya video mesumnya bersama sang guru. Namun, dibalik itu, PPT justru bersyukur video mesumnya sangat viral di media sosial. 

Namun, saat ini PPT mengaku lega video mesumnya bersama sang guru terbongkar, lantaran dirinya tidak lagi menjadi budak seks sang guru yang, setelah sekian tahun lamanya ia rasakan.

“Saya sangat sangat bersyukur kepada Allah tidak menjadi budak seks lagi, walau saya mungkin dikucilkan dari orang-orang yang tidak tahu benar keadaan saya dan menjadi diri saya,” jelasnya, dikutip pada Senin, 30 September 2024.

PPT mengatakan kejadian tersebut berawal saat dirinya mulai masuk sekolah, ia sudah meyakinkan diri untuk berusaha keras mengejar ilmu dan prestasi, lantaran memang untuk hidup sudah tidak ada dari orangtua.

BACA JUGA:

“Saya sangat ingin untuk mencapai sarjana dengan beasiswa yang saya dapat. Pada satu hari, saya mulai mendapatkan pelecehan verbal. Dengan ucapan-ucapan tidak pantas dari Guru (DH),” ungkapnya.

Awalnya PPT tidak menanggapi dengan serius apa yang diperbuat oleh sang guru seperti menyentuh, merangkul, dan lainnya, lantaran menganggap itu hanya rasa kasih sayang.

Namun, lanjut PPT, semua itu ternyata penilaian yang salah darinya saat dirinya mulai dipeluk, disentuh bagian vital dan lain-lain oleh sang guru. 

"Saat itu saya bingung, saya ingin bercerita kepada siapa. Orangtua tidak ada, bercerita kepada teman pun takut dipandang hina," ucapnya. 

Untuk melapor juga PPT mengaku ketakutan, lantaran untuk masuk sekolah saja dirinya harus berjuang sendiri dengan susah payah. 

"Dipikiran saya saat itu, jika saya lapor saya yang tidak dipercayai oleh guru lain dan siapapun, karena saya tidak memiliki bukti apapun, jika saya dikeluarkan, saya tidak mempunyai harapan dan cita-cita pupus. Walau saya benar sakit hati, kecewa, marah bercampur menjadi satu," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: