Ternyata Pasya Pratiwi Toiti Sudah Dipecat dari MAN Gorontalo, DP3A Gorontalo Berang

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pasya Pratiwi Toiti, siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Gorontalo ternyata telah dipecat atau dikeluarkan dari sekolahnya.

Pasya Pratiwi dikeluarkan dari sekolah MAN Gorontalo terkait kasus video syur dengan David Hakim yang viral di media sosial.

Kepala Sekolah MAN 1 Gorontalo, Rommy menuturkan bahwa pihaknya telah mengeluarkan Pasya dari sekolah. 

Meski demikian, Rommy mengatakan siap membari bantuan kepada Pasya jika ingin kembali bersekolah lagi. 

Sebelum video syur Pasya dan David Hakim viral, pihak sekolah telah mengetahui keduanya memiliki hubungan.

BACA JUGA:

• Fakta Baru Kasus Video Mesum Guru dan Siswi MAN 1 Gorontalo, Modus David Hakim Bantu Tugas-Tugas Sekolah
• Kabar Terbaru Video Syur MAN Gorontalo, Respon Istri dan Nasib David Hakim Guru Bahasa Indonesia
• Link Wawancara Pasya Pratiwi Toiti Siswi MAN Gorontalo, Menangis Menceritakan Kisahnya dan Mendiang Orangtua

Bahkan pihak sekolah bahkan pernah memperingatkan keduanya agar menjaga martabat sekolah dan mengakhiri hubungan mereka. 

Kabar dikeluarkannya Pasya dari sekolah MAN Gorontalo membuat Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) berang.

Kepala DP3A Kabupaten Gorontalo Zascamelya Uno lalu memberikan teguran keras kepada MAN Gorontalo. 

Menurut Zascamelya, sekolah tidak boleh mengeluarkan siswi yang terlibat kasus video syur itu. Terlebih saat ini Pasya sudah duduk di bangku kelas XII.

"Kita akan koordinasi ke pihak sekolah, tetap berupaya anak ini tetap mendapatkan pendidikan, karena sudah kelas 12," kata Zascamelya, dikutip Senin, 30 September 2024. 

BACA JUGA:

• Pengakuan Pasya Saat Diperiksa DP3A Gorontalo Buntut Video Syur dengan Guru MAN
• Kondisi Terkini Pasya Pratiwi Tioti Siswi MAN Gorontalo Usai Video Mesumnya dengan Guru Viral di Media Sosial

Ditegaskannya, hak pendidikan korban adalah yang paling utama dan harus dipenuhi. 

Pihak sekolah tidak boleh mengeluarkan siswi tersebut karena sama saja menghilangkan hak pendidikannya. 

Sumber: