Nyesek! Tangisan Histeris Ayah Siswi SMP di Palembang saat Tahu Anaknya Dirudapaksa dan Dibunuh 4 remaja

Nyesek! Tangisan Histeris Ayah Siswi SMP di Palembang saat Tahu Anaknya Dirudapaksa  dan Dibunuh 4 remaja

Tangisan histeris ayah siswi SMP ynga menjadi korban pemerkosaan oleh 4 remaja di Palembang, Sumatera Selatan.--instagram.com

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Beredar di media sosial terkait video yang memperlihatkan seorang pria yang diketahui adalah ayah dari siswi SMP yang tewas diperkosa oleh empat remaja di bawah umur di Palembang, Sumatera Selatan

Tampak dalam video tersebut sang ayah tak kuat menahan sedih melihat apa yang dialami oleh anaknya tersebut. Belum lagi tiga pelaku tidak ditahan dengan alasan masih di bawah umur. 

Seorang ayah merasa sangat kehilangan putri tercintanya yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Palembang karena ditemukan sudah tak bernyawa. 

Nampak dalam sebuah video pendek yang beredar di postingan Instagram pada Jumat, 6 September 2024, nampak seorang laki-laki paruh baya menangis menjadi-jadi saat anaknya ditemukan meninggal dunia.

BACA JUGA:

Ayah mana yang tidak sedih melihat putri tercintanya diperlakukan tidak wajar oleh orang lain yang notabene masih di bawah umur. Dia nampak sedang ditenangkan oleh seorang wanita yang mengenakan baju orange di sampingnya.

Di sela-sela tangisannya, pria itu kemudian mengatakan tak ingin kehilangan putrinya yang tewas mengenaskan.

"Jangan tinggalin ayah nak," ucapnya sembari menangis histeris.

Kejadian pembunuhan terhadap siswi SMP berusia 14 tahun itu dilakukan di TPU Talang Kerikil Palembang tepat pada 31 Agustus 2024 malam. Pelaku yang berjumlah empat orang masing-masing IS (16) sebagai pelaku utama beserta tiga pelaku lainnya MZ (13), AS (12), NS (12).

BACA JUGA:

Motif pembunuhannya adalah, pelaku utama (IS) yang sakit hati karena cintanya ditolak oleh korban. Dalam tangkapan foto yang viral, ternyata pelaku berada di lokasi kerumunan saat korban ditemukan, seolah-olah pelaku tidak mengetahui apa-apa yang terjadi.

Tak hanya itu, pelaku inisial IS juga tenyata sempat ikut tahlilan malam pertama di rumah korban. Hal ini agar pelaku tidak dicurigai sebagai pelaku pembunuhannya.

“Jadi kejadian tersebut sesuai kategori usia yang ada di antara empat tersebut IS (16) yang kita tahan karena usianya sudah 16 tahun, ketiga lainya hanya 12 tahun dan 13 tahun. Sebagaimana Undang-undang yang ada, ketiga tersangka tidak dilakukan penahanan. Namun kami telah bekerja sama dengan balai rehabilitasi Dinsos Palembang untuk merehab ketiga tersangka,” pungkas Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono, dalam keterangannya pada Kamis, 5 September 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: