Heboh! Salah Satu Rumah Sakit di Jaksel Buat Peraturan Larang Dokter Umum dan Perawat Berhijab

Heboh! Salah Satu Rumah Sakit di Jaksel Buat Peraturan Larang Dokter Umum dan Perawat Berhijab

Rumah Sakit di Jakarta larang perawat dan dokter umum kenakan hijab.--instagram.com

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Viral di media soail soal larangan berhijab untuk dokter umum dan perawat jika nantinya diterima bekerja di salah satu Rumah Sakit di Jakarta Selatan. Dugaan intoleran di RS Medistra terungkap dari surat protes Dr dr Diani Kartini, SpB Subsp.Onk (K), dokter spesialis yang bekerja di RS Medistra. Hal ini berawal dari postingan seorang dokter yang mempertanyakan terkait aturan yang berlaku di RS tersebut. 

“Selamat Siang para Direksi yang terhormat. Saya ingin menanyakan terkait persyaratan cara berpakaian di RS Medistra. Beberapa waktu lalu, asisten saya dan juga kemarin kerabat saya mendaftar sebagai Dokter Umum di RS Medistra. Kebetulan keduanya menggunakan Hijab. Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara. Menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan RS Internasional, sehingga timbul pertanyaan Apakah bersedia membuka Hijab jika diterima,” tulis Diani Kartini dalam surat yang beredar, pada Minggu, 1 September 2024.

Diani menilai aturan itu sangat rasis. Dia menyayangkan peraturan tersebut diterapkan di RS Medistra. Menurut dia, jika RS Medistra berstandar internasional seharusnya sudah tidak ada lagi rasis. Ia mengatakan, bahwa RS di Jaksel yang jauh lebih ramai dari RS Medistra masih banyak yang memberlakukan hijab. 

BACA JUGA:

“Salah satu RS di Jakarta Selatan, jauh lebih ramai dari RS Medistra, memperbolehkan semua pegawai (baik perawat, dokter umum, spesialis dan sub spesialis menggunakan hijab). Jika RS Medistra memang RS untuk golongan tertentu, sebaiknya jelas dituliskan saja kalau RS Medistra untuk golongan tertentu sehingga jelas siapa yang bekerja dan datang sebagai pasien,” tulis surat itu lagi. 

Diani kemudian mempertanyakan, apakah ada standar gandar cara berpakaian untuk perawat, dokter umum, dokter spesialis dan sub spesialis di RS Medistra? Diani mengaku kecewa karena dalam sesi wawancara calon pegawai muncul peraturan yang seakan melarang calon pegawai untuk menggunakan hijab jika nantinya di terima. 

Menurut dia, RS Medistra Jakarta Selatan telah melanggar hal-hal yang prinsip, termasuk menghalangi keyakinan pemeluk agama di Indonesia. "Tidak perlu menyesal, insya Allah rezeki ada dimana pun," kata dia.

“Terima kasih atas perhatiannya. Hormat saya. Dr. dr. Diani Kartini, SpB., Subsp.Onk(K),” tulis surat itu. 

Sebelum memutuskan keluar, dr. Diani mengaku telah mengontak manajemen rumah sakit. Jawaban yang didapatkannya terkesan membolehkan, tapi kenyataannya di lapangan masih ditemukan praktik diskriminasi dan tak menghormati keyakinan pemeluk agama tersebut.

Misalnya, kata dia, saat sesi wawancara dokter umum beberapa waktu lalu, masih terdapat pertanyaan tentang membuka hijab. "Itu kan wawancara yang tidak bermutu," kata dia. dr. Diani mengaku sudah melihat sejumlah perawat RS Medistra terpaksa melepas hijab selama bekerja, tetapi mereka kembali mengenakannya setelah pulang dinas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: