Pil Anti Hamil: Alat Kontrsepsi Paling Populer dan Efektif di Dunia
Pil anti hamil/ilustrasi-ilustrasi-berbagai sumber
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pil anti hamil, atau kontrasepsi oral, adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling populer dan efektif di seluruh dunia.
Pil ini bekerja dengan mencegah ovulasi, sehingga tidak ada sel telur yang tersedia untuk dibuahi oleh sperma.
Selain itu, pil anti hamil juga mengentalkan lendir serviks, membuat sperma sulit mencapai sel telur, serta menipiskan lapisan rahim sehingga sulit bagi sel telur yang dibuahi untuk menempel.
Jenis Pil Anti Hamil
Pil anti hamil terbagi menjadi dua jenis utama:
- Pil Kombinasi: Mengandung dua hormon, yaitu estrogen dan progestin. Pil ini diminum setiap hari selama siklus menstruasi, biasanya selama 21 hari diikuti oleh 7 hari tanpa pil atau pil plasebo (tidak mengandung hormon) untuk memungkinkan menstruasi terjadi.
- Pil Progestin-Only (Mini-Pill): Mengandung hanya hormon progestin, biasanya diresepkan untuk wanita yang tidak dapat mengonsumsi estrogen. Pil ini harus diminum pada waktu yang sama setiap hari untuk mempertahankan efektivitasnya.
Cara Kerja Pil Anti Hamil
Pil anti hamil mencegah kehamilan dengan tiga mekanisme utama:
- Mencegah Ovulasi: Menghentikan pelepasan sel telur dari ovarium.
- Mengentalkan Lendir Serviks: Membuatnya lebih sulit bagi sperma untuk bergerak melalui serviks dan mencapai sel telur.
- Menipiskan Lapisan Rahim (Endometrium): Sehingga, jika ovulasi terjadi, sel telur yang dibuahi akan lebih sulit menempel pada rahim.
BACA JUGA:5 Jenis Buah yang Mampu Meningkatkan Kesehatan Otak Serta Pertajam Daya Ingat, Apa Saja?
BACA JUGA:Waspada Kekurangan Vitamin D Bisa Jadi Ancaman Tersembunyi Bagi Kesehatan, Begini Cara Mencegahnya
Efektivitas dan Manfaat
Pil anti hamil sangat efektif jika digunakan dengan benar, dengan tingkat kegagalan sekitar 0,1% dalam penggunaan sempurna dan 7% dalam penggunaan umum.
Selain mencegah kehamilan, pil ini juga menawarkan beberapa manfaat kesehatan, seperti:
- Mengatur siklus menstruasi.
- Mengurangi gejala PMS (Pre-Menstrual Syndrome).
- Menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium.
- Mengurangi jerawat dan kondisi kulit lainnya.
- Efek Samping dan Risiko
- Meskipun efektif, pil anti hamil dapat menimbulkan beberapa efek samping, antara lain:
- Mual dan muntah.
- Perubahan suasana hati.
- Peningkatan berat badan.
- Sakit kepala atau migrain.
- Risiko pembekuan darah, terutama pada perokok dan wanita berusia di atas 35 tahun.
Beberapa wanita mungkin juga mengalami peningkatan risiko tekanan darah tinggi, kanker payudara, dan masalah hati. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai penggunaan pil anti hamil.
Penggunaan dan Kepatuhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: