Pentingnya Bersedekah atas Nama Orang Tua yang Sudah Meninggal

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sedekah merupakan salah satu bentuk amal ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, Sedekah juga memiliki dampak spiritual yang besar bagi pemberinya.

Menariknya, Islam mengajarkan bahwa sedekah dapat dilakukan atas nama orang tua yang telah meninggal dunia. Ini bukan hanya sekadar kebolehan, tetapi dianjurkan sebagai salah satu cara untuk tetap berbakti kepada orang tua setelah mereka wafat.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai dasar hukum, manfaat, dan cara bersedekah atas nama orang tua yang telah meninggal.

BACA JUGA:

• Larangan hingga Amalan yang Dianjurkan Selama Bulan Rajab: Hindari Riya dan Perbanyak Sedekah!
• 12 Keutamaan Bulan Rajab Menurut Hadis Rasulullah SAW: Perbanyak Sedekah dan Tunaikan Puasa!

Dasar Hukum Sedekah atas Nama Orang Tua yang Sudah Meninggal

1. Hadis Abu Hurairah RA

Rasulullah SAW bersabda:

“Jika seorang anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim, Tirmizi, An-Nasa'i).

Hadis ini menjelaskan bahwa setelah seseorang meninggal, seluruh amalnya terputus kecuali dari tiga sumber: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang saleh.

Sedekah jariyah merujuk pada amal yang manfaatnya terus berlanjut bahkan setelah kematian, seperti wakaf atau amal yang digunakan dalam proyek jangka panjang.

BACA JUGA:

• Mengenal Haji Her, Sosok Pemberi Uang Sedekah pada Jamaah Pengajian dan Pembeli Mobil KIA Eks Presiden Abdurahman Wahid
• 3 Jenis Sedekah yang Paling Besar Pahalanya, Amalan yang Dianjurkan Rasulullah

2. Hadis Ibnu Abbas RA

Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad SAW:

"Sesungguhnya ibu saya sudah meninggal secara mendadak, dan aku mengira jika ia bisa berbicara maka ia akan bersedekah. Maka apakah ia memperoleh pahala jika aku bersedekah atas namanya?" Beliau menjawab ‘ya’.” (HR. Bukhari 1388).

Sumber: