Kesalahan dalam Minum Obat Sakit Kepala Buntutnya Bisa Berakibat Medication Overuse Headache, Ini Maksudnya
Sakit Kepala Bagian Atas: Arti, Penyebab, dan Cara Mengatasinya--https://www.freepik.com/free-photo/young-beautiful-brunette-businesswoman-holding-fingers-temples-frowning-from-pain-headache_8468323.htm#query=sakit%20kepala&position=2&from_view=search&track=ais&uuid=dad58ee1-ff8a-49e1-8ded-52403279af74
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Berhati-hatilah dalam meminum obat sakit kepala. Sebab salah dalam meminum obat sakit kepala akan berakibat medication overuse headache (MOH).
Ahli neurologi PERDOSNI dr. Henry Riyanto Sofyan, Sp.N. Subsp.NN(K) mengungkapkan bahwa kesalahan dalam mengonsumsi obat nyeri kepala bisa mengakibatkan medication overuse headache (MOH).
"Obat-obat nyeri kepala kalau penggunaannya salah malah memicu nyeri kepala itu sendiri," ungkapnya pada Webinar Migrain Bukan Nyeri Kepala Biasa, Kamis, 13 Juni 2024.
Ia menjelaskan, seseorang dikatakan salah dalam penggunaan obat dilihat dari jumlah hari ia meminum obat.
"Jadi membatasi penggunaan obat itu. Tidak boleh lebih dari 15 hari dalam satu bulan untuk obat obat yang sederhana seperti parasetamol atau ibuprofen," tuturnya.
BACA JUGA:
- Istri Babe Cabita Bantah Meninggalnya Sang Suami Karena Kerap Konsumsi Obat Sakit Kepala
- Sakit Kepala Bagian Atas: Arti, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Sementara untuk obat-obatan yang sifatnya kompleks, seperti ada campuran obat lain, penggunaannya dibatasi menjadi 10 hari secara berturut-turut.
"Jadi bukan masalah dosis. Ketika sudah melebihi penggunaannya 10-15 hari dalam 1 bulan selama 3 bulan, maka nyeri kepalanya akan berubah pola atau dikatakan memburuk," tandasnya.
Obat-obat yang menyebabkan MOH ini di antaranya obat yang bersifat abortif.
Dalam tatalaksana nyeri kepala, obat yang digunakan adalah bersifat abortif, di mana penggunaannya bukan sebagai rutinitas.
"Obat namanya abortif nyeri kepala sederhana, misal parasetamol, aspirin, atau ibuprofen, diminum pada saat sedang sakit kepala saja," terangnya.
BACA JUGA:
Sementara ketika mulai muncul tanda-tanda nyeri kepala, obat abortif bisa diberikan karena seandainya nyerinya tinggi sekali, efektivitas penggunaan obat tersebut kurang.
"Namun jangan sampai penggunaannya dalam kurun waktu satu minggu. Ketika dalam satu minggu, batasi kurang dari 3 hari atau dua hari," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: