Banyak Target yang Harus Dicapai, Menteri Tito: Bangun Kawasan Perbatasan Negara Merupakan Tugas Besar

Banyak Target yang Harus Dicapai, Menteri Tito: Bangun Kawasan Perbatasan Negara Merupakan Tugas Besar

Kepala BNPP Tito Karnavian --Humas BNPP

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sekaligus Ketua Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Tito Karnavian menyebut membangun dan mengelola Perbatasan merupakan tugas besar.

Hal tersebut diungkapkan Tito saat Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2020-2024 di The Opus Grand Ballroom yang digelar BNPP di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024.

Dalam Rakordal Tahun 2024 ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto selaku Ketua Pengarah BNPP. 

Ditegaskan Tito mengembangkan kawasan perbatasan merupakan tugas yang sangat besar.

Menteri Tito mengatakan, bahwa dalam acara ini spesifik dengan mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan BNPP di tahun 2020-2024 kemudian pada acara ini juga merencanakan mengenai apa yang akan dikerjakan oleh BNPP tahun 2025-2029.

BACA JUGA:

Maka sesuai dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo tentang “Membangun Indonesia dari Pinggiran”, BNPP berkomitmen dalam mengembangkan kawasan perbatasan melalui pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

“Ini sudah dilaksanakan sudah ada 15 PLBN yang dibangun dan membanggakan kita. 8 PLBN sudah beroperasional penuh dan diresmikan, tinggal 7 PLBN yang belum diresmikan dengan 5 PLBN diantaranya sudah beroperasional, dan 2 PLBN lagi sedang tahap pembangunan,” ucap Menteri Tito.

Hal ini berdasarkan Inpres 6 Tahun 2015 yang dilanjutkan dengan Inpres 1 Tahun 2019, yang diterbitkan oleh Presiden Joko Widodo mengenai percepatan pembangunan PLBN.

Menteri Tito dalam paparannya menyampaikan, bahwa aspek dalam pembangunan kawasan perbatasan menjadi tugas besar dikarenakan negara Indonesia menjadi salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang juga memiliki garis pantai nomor 2 terpanjang di dunia setelah Kanada.

“Untuk itu mengembangan kawasan perbatasan ini banyak sekali target nya. Daerah perbatasan ini harus kuat, masyarakatnya harus dibangun sejahtera supaya ada pemerataan,” jelasnya.

BACA JUGA:

Ia berharap, dengan target pemerataan pembangunan ini akan menjadikan buffer zone pada daerah kawasan perbatasan, hal ini akan menjadikan daerah perbatasan menjadi semakin kuat secara ekonomi.

Menteri Tito juga menerangkan, dengan Rakordal Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2020-2024 mampu memperkuat komitmen bersama untuk mewujudkan perbatasan negara sebagai halaman depan dan beranda negara. Hal ini akan memperkuat penguatan kedaulatan dan keutuhan wilayah negara serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: