Menyingkap Kontroversi Teori Bumi Datar
Menyingkap Kontroversi Teori Bumi Datar--Foto: unsplash.com
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Film dokumenter "Behind the Curve" (2018), disutradarai oleh Daniel J. Clark, membawa penonton ke dalam dunia penganut teori Bumi datar yang semakin menarik perhatian di Amerika Serikat.
Film ini menampilkan beberapa tokoh utama dalam komunitas tersebut, seperti Mark Sargent dan Patricia Steere, serta menghadirkan wawancara dengan ahli astronomi dan astrofisika dari institusi ternama seperti UCLA dan Caltech.
Melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh penganut teor i Bumi datar, film ini berupaya mengungkap kebenaran di balik klaim mereka, sekaligus menunjukkan bahwa Bumi sebenarnya adalah sebuah bola.
BACA JUGA:
- Konspirasi Manusia Reptil: Antara Fiksi dan Fakta, Banyak Tokoh Terkenal yang Terindikasi
- Misteri Pembunuhan Presiden John F. Kennedy: Teori Konspirasi dan Fakta yang Terungkap
Dokumenter ini mendapatkan ulasan positif dari kritikus dengan rating 91% di Rotten Tomatoes.
Dalam film ini, beberapa argumen utama yang diajukan oleh penganut Bumi datar disoroti dan dianalisis. Salah satu eksperimen yang menonjol adalah Eksperimen Cahaya.
Penganut Bumi datar menempatkan dua papan berlubang sejauh 17 kaki di atas air dan memasang kamera serta lampu pada ketinggian yang sama.
Mereka mengklaim bahwa jika Bumi datar, cahaya akan terlihat pada ketinggian tersebut. Namun, hasil eksperimen menunjukkan bahwa cahaya hanya terlihat pada ketinggian 23 kaki, membuktikan bahwa Bumi melengkung.
BACA JUGA:
- Misteri Insiden Roswell: Konspirasi UFO atau Balon Cuaca?
- Area 51: Pusat Konspirasi UFO dan Misteri Terbesar di Amerika Serikat
Ahli astronomi menolak argumen mereka, menunjukkan bahwa cahaya dapat terhalang oleh objek lain seperti tanaman.
Penganut Bumi datar juga berargumen bahwa horizon yang tampak datar dari ketinggian adalah bukti bahwa Bumi tidak bulat. Mereka mengklaim bahwa jika Bumi bulat, horizon harus melengkung.
Namun, ahli astronomi menjelaskan bahwa perspektif dan refraksi cahaya menyebabkan horizon tampak datar. Argumen lain yang diajukan adalah bahwa matahari tidak pernah benar-benar terbenam di Bumi datar, dengan asumsi bahwa matahari bersinar seperti lampu sorot.
Ahli astronomi menjelaskan bahwa fenomena terbenamnya matahari disebabkan oleh perspektif dan refraksi cahaya.
BACA JUGA:
- Mengapa Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi Pendaratan Bulan?
- Konspirasi Illuminati: Mengungkap Rahasia di Balik Kelompok Misterius
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: