Mengapa Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi Pendaratan Bulan?

Mengapa Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi Pendaratan Bulan?

Mengapa Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi Pendaratan Bulan?--Foto: ideogram.ai

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Bagi para pencinta teori konspirasi, pendaratan manusia di Bulan merupakan salah satu topik paling menarik dan kontroversial. Munculnya keraguan atas keabsahan misi Apollo telah memicu perdebatan sengit selama beberapa dekade.

Di satu sisi, terdapat para penganut teori konspirasi yang yakin bahwa NASA telah melakukan penipuan besar-besaran. Di sisi lain, para ilmuwan dan pakar antariksa menegaskan bahwa misi Apollo memang benar-benar mencapai Bulan.

Teori konspirasi pendaratan Bulan bermula dari ketidakpercayaan sebagian masyarakat terhadap kemampuan teknologi saat itu untuk dapat mengirim manusia ke Bulan dan membawanya kembali dengan selamat. 

Pada masa itu, AS dan Uni Soviet tengah terlibat dalam Perang Dingin yang memuncak, sehingga ada dugaan bahwa NASA melakukan rekayasa demi memenangkan "Perlombaan Ruang Angkasa" melawan Uni Soviet.

BACA JUGA:

Banyak yang menganggap misi pendaratan Bulan sebagai sebuah tindakan propaganda politik AS untuk memperlihatkan keunggulan mereka dalam teknologi. 

Selain itu, terdapat keraguan apakah manusia dapat bertahan dari radiasi luar angkasa dan panas yang ekstrem di permukaan Bulan. Kekurangan bukti yang dianggap meyakinkan, seperti gambar dan video yang kurang jelas, turut memicu munculnya teori konspirasi ini. 

Ditambah lagi dengan beberapa kesalahan dan insiden kecil yang terjadi selama misi Apollo, seperti bendera AS yang berkibar di Bulan tempat tidak ada angin. 

Semua faktor ini berkontribusi pada lahirnya teori konspirasi pendaratan Bulan yang masih dipercaya hingga hari ini oleh sebagian orang.

BACA JUGA:

Teori konspirasi pendaratan Bulan menyatakan bahwa NASA tidak benar-benar mengirim manusia ke permukaan Bulan, melainkan semuanya direkayasa dalam sebuah studio syuting. 

Para pendukung teori ini mengajukan berbagai argumen dan bukti yang mereka yakini mendukung klaim tersebut. Salah satu argumen utama adalah kualitas gambar dan video yang dianggap terlalu bagus untuk resolusi kamera saat itu. 

Beberapa mengatakan bayangan dalam foto terlihat tidak alami, seolah-olah disorot dari arah yang berbeda. Ada pula yang menyoroti ketiadaan bintang di langit Bulan dalam gambar dan video, serta fakta bahwa bendera AS berkibar padahal di Bulan tidak ada atmosfer. 

Mereka menganggap hal ini sebagai kesalahan teknis dalam proses rekayasa. Selain itu, beberapa pengamat mengklaim telah menemukan benda-benda aneh seperti siluet kru syuting dan peralatan syuting dalam foto dan video NASA. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: