Konspirasi Manusia Reptil: Antara Fiksi dan Fakta, Banyak Tokoh Terkenal yang Terindikasi
Konspirasi Manusia Reptil: Antara Fiksi dan Fakta--Foto: ideogram.ai
Diperkirakan bahwa sekitar 4% populasi Amerika Serikat percaya pada teori ini, menunjukkan seberapa luas pengaruhnya dalam masyarakat .
5. Penyebaran Melalui Internet dan Media Sosial:
Teori ini tersebar luas melalui internet dan media sosial, membuatnya mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat luas. Platform seperti Facebook, Twitter, dan YouTube memungkinkan penyebaran informasi dengan cepat dan efisien .
6. Keterkaitan dengan Kekolotan Religius:
Teori ini sering dikaitkan dengan kepercayaan masyarakat terhadap teori konspirasi lainnya, seperti konspirasi Yahudi di Indonesia, serta dengan tingkat kekolotan religius individu yang cenderung mempercayai teori konspirasi.
7. Penggunaan Pseudosains:
Teori ini menggunakan elemen-elemen pseudosains, seperti klaim manipulasi DNA dan perkawinan silang dengan populasi manusia, untuk menambah kesan ilmiah dan kredibilitas .
BACA JUGA:
- Konspirasi Illuminati: Mengungkap Rahasia di Balik Kelompok Misterius
- 5 Teori Konspirasi Terpopuler yang Masih Dipercaya Banyak Orang
Peran Media Sosial dalam Penyebaran Teori Konspirasi
Media sosial memainkan peran penting dalam penyebaran teori konspirasi manusia reptil. Beberapa cara media sosial digunakan untuk menyebarluaskan teori ini adalah:
1. Penggunaan Media Sosial untuk Menyebarkan Informasi:
Media sosial seperti Facebook, Twitter, dan YouTube digunakan untuk menyebarkan informasi tentang teori ini kepada jutaan orang dalam waktu singkat .
2. Akun Robot untuk Memobilisasi Informasi:
Akun-akun robot di media sosial sering digunakan untuk menyebarkan informasi yang tidak benar dan menggiring opini publik bahwa teori ini benar, seperti yang terjadi pada kasus Komika Bintang Emon .
3. Penggunaan Nama-nama Orang Besar:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: