Presdir PT HDTI Johny Pardede Meninggal Dunia Akibat Penurunan Kesehatan
Profil Johny Pardede: Presdir PT HDTI sekaligus pendiri klub Harimau Tapanuli meninggal dunia--Tabloidmitra
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kabar duka menyelimuti PT Hotel Danau Toba Internasional (HDTI) dengan meninggalnya Presiden Direkturnya, Johny Pardede, pada Rabu, 15 Mei 2024.
Johny Pardede, yang juga dikenal sebagai pengusaha dan pendiri klub Harimau Tapanuli, berpulang di usia 70 tahun setelah mengalami penurunan kesehatan dalam dua pekan terakhir.
Johny Pardede meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Jakarta sekitar pukul 09:00 WIB, sebelum jenazahnya dibawa ke Kota Medan dan tiba pada Kamis, 16 Mei 2024 sekitar pukul 00:30 WIB.
Proses pemakaman dilakukan dengan penghormatan di Pardede Hall, Jalan Mataram, Kota Medan, sebagai penghormatan terakhir bagi tokoh nasional ini.
Kepergian Johny Pardede meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, rekan-rekan, serta komunitas di mana dedikasinya sangat dihargai.
BACA JUGA:
- Update Harga Pangan Hari Ini 17 Mei 2024 di Berbagai Wilayah, Banyak Komoditas yang Turun
- KPU Kota Bogor Lantik 30 PPK, Sekda Tegaskan Netralitas dan Sensitivitas
Menurut adik ipar Johny Pardede, Krisharianto Pasaribu, sebelum meninggal, Johny Pardede sempat menjalani perawatan medis selama 10 hari di rumah sakit Jakarta.
Krisharianto Pasaribu pun mengakui bahwa almarhum Johny Pardede memiliki riwayat penyakit kanker beberapa tahun lalu.
Johny Pardede diduga bahwa penyakitnya, kanker tenggorokan, menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan kesehatannya secara signifikan.
Menurut Krisharianto Pasaribu, Johny wafat karena sakit tersebut setelah mengalami penurunan kesehatan yang cukup drastis dalam dua pekan terakhir sebelum dirawat di rumah sakit untuk perawatan terakhirnya.
"Beliau wafat karena sakit, karena delapan tahun lalu sudah pernah mengidap kanker tenggorokan. Jadi mungkin kondisi sudah makin menurun, tiba-tiba dua pekan lalu kondisi kesehatan menurun terus, dan dilarikan ke rumah sakit sampai pada di perawatan terakhir kemarin," ungkap Krisharianto Pasaribu.
Krisharianto juga menyebutkan bahwa kanker tersebut telah menyebabkan paru-parunya melemah dan kondisinya menjadi semakin lemah.
BACA JUGA:
- Hizbullah Luncurkan 60 Roket Katyusha ke Posisi Militer Tel Aviv sebagai Respon Serangan Udara Israel
- Diduga Rem Blong, Truk Fuso di Lampung Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas
"Ada sebab dari Kankernya, paru-paru beliau sudah melemah, kondisi juga sudah lemah. Disitu lah awal mulanya sakit dan dilarikan ke RS dan masuk ke ICU," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: