Miris! Prostitusi Anak di Surabaya Dipaksa Layani 20 Tamu Tiap Hari Tanpa Upah

Miris! Prostitusi Anak di Surabaya Dipaksa Layani 20 Tamu Tiap Hari Tanpa Upah

Pelaku prostitusi online anak di bawah umur di Surabaya di tangkap.-Foto: Instagram.com/BerbagaiSumber-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sebanyak empat anak korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK) di Surabaya ternyata dipekerjakan tanpa dibayar. Padahal setiap harinya mereka harus melayani 10-2- tamu. 

Salah satu korban prostitusi anak di Surabaya pernah dipaksa oleh tersangka wanita inisial YY (24) sebagai mucikari untuk melayani 20 pria hidung belang dalam sehari. Fakta pilu itu diungkapkan AKBP Hendro Sukmono Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya.

Hendro menjelaskan, mucikari yang dibantu oleh enam tersangka lain sebagai penjoki menjajakan para korban melalui aplikasi kencan.

Para penjoki mematok harga di aplikasi kencan itu beragam, dimulai dari Rp300.000 hingga Rp1.000.000. Bila sudah mendapat pelanggan, para korban diantar ke hotel yang ditentukan mucikari dengan klasifikasi di bawah bintang tiga.

“Yang cukup mengagetkan satu di antara korban, sehari bisa melakukan pekerjaannya 10 hingga 20 kali (melayani pelanggan),” kata Hendro waktu ungkap kasus di Mapolrestabes Surabaya, Selasa, 14 Mei 2024.

BACA JUGA:

Selama melakukan praktik prostitusi anak itu, mucikari YY mendapat rata-rata untung Rp30 juta dalam sebulan. Meski begitu, tersangka tidak pernah memberikan gaji kepada keempat korban sejak bekerja pada Januari 2024 kemarin.

Untuk diketahui, para korban yang berjumlah empat orang ini dibawa oleh tersangka YY mucikari dari daerah asalnya, yakni Kabupaten Ogan Komering Ulu (Oku), Sumatera Selatan.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya mengatakan kasus ini terungkap melalui laporan salah korban di Mapolrestabes Surabaya, dengan nomor LP:442/B/ VI/ RES.1.24/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/ POLDA JAWA TIMUR, pada Senin, 6 Mei 2024.

Polisi pun melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap YY perempuan 24 tahun asal Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Ia dibekuk bersama enam anak buahnya dan empat anak di bawah umur yang ia jadikan PSK.

Dalam aksinya, YY memesan dua unit di apartemen B di Surabaya sebagai basecamp. Setiap harinya, sejak pukul 12.00 WIB, YY mendatangkan ahli make up untuk merias para korban. Lalu, sekitar pukul 14.00 WIB para tersangka dan korban mulai berpindah menuju hotel yang sudah ditentukan YY.

Setibanya di hotel, tersangka YY memesan lima kamar. Empat kamar digunakan sebagai tempat untuk melayani tamu, sedangkan satu kamar lainnya digunakan sebagai kantor para joki sebagai operator untuk mencari tamu melalui aplikasi.

"Rata-rata masing-masing korban melayani 10-20 tamu per hari, dengan jam operasional sejak pukul 15.00-03.00 WIB dini hari. Setelah aktivitas selesai, mereka kembali ke apartemen B," ujarnya.

Rata-rata tarif yang ditetapkan oleh tersangka YY kepada tamu untuk menerima pelayanan dari para korban, sekitar Rp300 ribu sampai Rp1,3 juta tergantung negosiasi antara joki para pelangganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: