Update Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi di Agam Sumatera Barat, 13 Warga Tewas

Update Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi di Agam Sumatera Barat, 13 Warga Tewas

Tangkapan layar dari video yang beredar di sosial media terkait banjir lahar dingin Gunung Merapi di Agam, Sumatera Barat pada Minggu, 12 Mei 2024 dini hari.-Foto: Instagram.com/BerbagaiSumber-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Banjir lahir Gunung Merapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Sabtu 11 Mei 2024 dini hari, menyebabkan 31 orang meninggal dunia.

Hingga saat ini tim pencarian dan pertolongan gabungan masih mencari korban bencana banjir lahar dingin Tanah Datar, Sumatera Barat pada Minggu, 12 Mei 2024.

Tim pencarian dan pertolongan gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi warga terdampak. Direktur Utama Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi, dr Busril, mengatakan data terakhir korban meninggal yang masuk ke RSAM bertambah menjadi 18 orang. 

BACA JUGA:

"Iya, sudah 18 yang meninggal masuk dan 20 luka-luka," katanya.

Data sementara yang dihimpun, di Kabupaten Agam sudah 18 orang ditemukan meninggal dunia. Sementara di Tanah Datar sebanyak 13 orang meninggal dunia. Maka jumlah yang meninggal dunia untuk sementara ini sudah mencapai 31 orang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, kerugian prasarana terdampak yaitu 84 unit rumah terdampak, 16 jembatan terdampak, dua fasilitas ibadah terdampak, dan 20 ha sawah terdampak.

Kondisi lalu lintas dari Kabupaten Tanah Datar - Padang - Solok lumpuh total. Sementara untuk kondisi jalan di antar nagari masih lumpuh dibeberapa titik dan harus mencari jalan alternatif.

BACA JUGA:

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Datar bersama dengan tim Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, Polri dan unsur terkait lainya masih terus berupaya melakukan penanganan darurat , pendataan serta pertolongan untuk warga terdampak banjir lahar dingin.   

BNPB mengimbau masyarakat Kabupaten Tanah Datar yang bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi agar selalu waspada akan potensi risiko bahaya susulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: