Kejam! Suami Bunuh dan Mutilasi Istri Sendiri di Ciamis, Pakar Berkomentar!

Keterbukaan antara kedua pihak dianggap bisa meredam suasana.

"Harus konsultasi. Makanya sekali dia konflik, berkomunikasi dan berkonsultasi dengan pihak keluarga. Masih adakah keluarganya? Makanya perlu kita telusuri proses pernikahannya bagaimana? Maka harus ada keterbukaan,"kata Surya.

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri menyebut perbedaan antara suami dan istri saat menerima kekerasan dari pasangan mereka. Suami lebih cenderung tertutup karena malu sebagai korban.

BACA JUGA:KKB OPM Bakar Fasilitas Pendidikan Sekolah Dasar di Papua Tengah

BACA JUGA:Pj Wali Kota Minta Tingkatkan Program DWP Sampai ke Unit

Dia mengatakan sangat kecil kemungkinan seorang suami melakukan kekerasan secara tiba-tiba. Malah tindakan mereka terkadang dilatar belakangi perlakuan istri. Ada istilah 'battered woman/wife syndrome' sebagai pembelaan diri istri yang disiksa suami. Namun tak tertutup kemungkinan, ada pula 'battered man/husband syndrome' yang menjadi pembelaan suami yang disiksa istri.

Berkaitan dengan kasus pembunuhan istri oleh suami tersebut maka diperlukan penyelidikan dan penyidikan tertentu untuk mengetahui duduk permasalahan yang mengakibatkan peristiwa naas tersebut bisa terjadi.

Sebelum nantinya memutuskan apakah itu kesalahan suami atau dilatarbelakangi oleh adanya perilaku menyimpang dari Sang Istri.

Pendekatan dari aspek hukum dan psikologis tentunya diperlukan untuk meneliti tentang adanya mental yang terganggu atau tidak.

 

Oleh sebab itudiantara pasangan perlu adanya saling menghargai dan saling terbuka satu sama lain.

Hal tersebut guna menghindari adanya pihak yang lebih mayor dan pihak minor.

Jangan sampai terjadi hal-hal yang berbau penindasan sehingga bisa memperburuk keadaan

 

Berdasarkan data yang dinilai dari peristiwa pembunuhan istri oleh suami di Ciamis tersebut, dan juga dari penilaian perilaku Pelaku bisa dinilai bahwa ada sedikit potensi pengaruh dari mental yang terganggu.

Sumber: