Gantikan Posisi Manusia, 6 Perusahaan Ini Resmi Gunakan Teknologi AI dalam Pekerjaannya, Siapa Saja?
Sudah banyak perusahaan yang menggeser posisi manusia dalam bidang pekerjaan dan memanfaatkan teknologi AI di dunia bisnis--Freepik
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Berdasarkan laporan Goldman Sachs ada sekitar 300 juta pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia kini terancam oleh teknologi AI genaratif.
Di mana bidang pekerjaan kantoranlah yang paling beresiko diprediksi akan tergantikan oleh teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Mungkin sudah banyak beredar kabar terkait teknologi artificial intelligence (AI) yang bakal menggantikan manusia dalam bidang pekerjaan.
Namun ternyata, hal ini sudah terjadi dalam kehidupan nyata, ketika alat artificial intelligence (AI) seperti ChatGPT dan Google Bard, menjadi kebutuhan utama di tempat kerja dan bisnis.
BACA JUGA:Kolaborasi Apple dan Google Ciptakan Teknologi AI di iPhone
BACA JUGA:Google Raup Cuan Gede dari Teknologi AI, Peran Manusia Makin Tergeser?
Dengan memperhatikan keuntungan dari bisnisnya, sudah ada beberapa perusahaan yang melakukan otomatisasi tenaga kerja manusia. Hal ini dilakukan sebagai langkah mengoptimalkan manajemen perusahaan.
bagi perusahaan bisnis teknologi, bukanlah keputusan yang sulit untuk memanfaatkan teknologi AI di masa sekarang ini.
Hal ini dikarenakan kemampuan AI yang dinilai sangat memberikan keuntungan yang lebih baik yang membuat perusahaan bisa lebih efisien.
Teknologi AI di anggap bisa membantu menghemat biaya pada saat tingkat inflasi yang bisa memberikan tekanan pada omset. Memanfatkan teknologi AI juga bisa berpengaruh pada produktivitas yang lebih signifikan.
Meskipun banyak perusahaan telah berjanji untuk melindungi pekerja manusia, tak sedikit perusahaan yang mempunyai gagasan sebaliknya.
Berikut ini 8 perusahaan teknologi yang sudah memanfaatkan teknologi AI yang berdampak pada posisi tenaga kerja manusia:
1. Google
Google mengumumkan akan ada dua putaran PHK, dan kemungkinan putaran ketiga akan segera terjadi. CEO Google, Sundar Pichai belum secara eksplisit menjelaskan bahwa pekerjaan-pekerjaan ini akan digantikan dengan teknologi AI. Namun PHK ini terutama memengaruhi pekerja di divisi periklanan karena adopsi AI dalam layanan pelanggan dan penjualan iklan, serta upaya meningkatkan efisiensi operasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: