Keistimewaan Malam ke-27 di Bulan Ramadan alias Malam Selikur Peluang Besar Terjadinya Lailatul Qadar

Keistimewaan Malam ke-27 di Bulan Ramadan alias Malam Selikur Peluang Besar Terjadinya Lailatul Qadar

Malam ke-27 Ramadan peluang besar turunnya malam lailatul qadar Foto : Rakyat Bengkulu - Disway --

Dibeberapa daerah di Sumatera Bagian Selatan seperti Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan mengenal istilah malam selikur atau malam ke-27 Ramadan sebagai malam yang lebih spesial dikaitkan dengan turunnya malam Lailatul Qadar.

Ada beberapa tradisi di daerah-daerah  untuk  lebih berjaga-jaga saat malam tersebut, dengan menyalakan api seperti obor dan lainnya. 

Salah seorang sahabat Nabi SAW bernama Ubay bin Ka'ab, ia mengatakan malam Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27 Ramadan sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut :

وَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ أَيُّ لَيْلَةٍ هِيَ هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ

Artinya : ''Demi Allah aku tahu kapan malam itu, yaitu malam yang kita diperintahkan oleh Rasulullah untuk menghidupkannnya, yaitu malam kedua puluh tujuh. 

Selaras dengan itu, diriwayatkan oleh Mu'awiyah bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27 Ramadan berikut hadistnya:

ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺍﻟﻘَﺪْﺭِ ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺳَﺒْﻊٍ ﻭﻋِﺸْﺮﻳﻦَ

Artinya : "Lailatul Qadar pada malam kedua puluh tujuh.

Dengan begitu, keutamaan malam ke-27 Ramadan yaitu diyakini bertepatan dengan malam Lailatul Qadar. Pada malam tersebut umat Muslim dianjurkan untuk  menghidupkannya 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: