Mengenal Mustahiq, Inilah 8 Golongan yang Berhak Menerima Zakat Fitrah Menjelang Idul Fitri

Al'Amilin atau amil zakat adalah individu yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan zakat kepada penerima yang berhak. 

Mereka juga termasuk dalam kategori mustahiq zakat dan berhak menerima pembagian zakat yang telah ditentukan oleh imam masjid. 

BACA JUGA:

• Surat Al Qadr Ayat 1-5 Lengkap Arab, Latin dan Terjemahan Peristiwa Malam Lailatul Qadar serta Keagungannya
• Kapan Waktu Terbaik Berzakat Fitrah Ramadan? Ini Pendapat 4 Mazhab

Untuk menjadi amil zakat, seseorang harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti merdeka, adil, akil baligh, beragama Islam, memiliki kemampuan visual, berjenis kelamin laki-laki, serta memahami dasar hukum agama Islam dan zakat secara khusus.

4. Mualaf 

Mualaf adalah istilah yang merujuk pada individu yang baru saja memeluk agama Islam namun masih belum mantap dalam iman dan takwa. 

Mereka terbagi menjadi tiga kategori: pertama, orang yang hatinya masih bimbang setelah memeluk Islam, membutuhkan saran dan bimbingan untuk memperkuat imannya dan memahami praktik zakat. 

Kedua, individu yang berkomitmen untuk belajar dan menjauhi larangan agama Islam, sehingga pantas untuk diberikan zakat sebagai dukungan dalam perjalanan keimanan mereka. 

Ketiga, mualaf yang sudah memiliki keadilan dalam prakteknya namun tetap memerlukan bimbingan untuk memperdalam pemahaman agama dan meningkatkan kualitas keimanan dan takwanya. 

5. Dzur Riqab (Budak)

Para penerima zakat berikutnya adalah hamba sahaya atau budak yang menginginkan pembebasan dari perbudakan dan membutuhkan dana untuk itu. 

Konsep zakat bagi Dzur riqab juga mencakup pembebasan seorang Muslim yang ditawan oleh individu jahat atau pemerintah, serta membantu membebaskan mereka dari penjara atas kesulitan membayar denda atau diat. 

BACA JUGA:

• Bolehkah Wanita Sedang Haid Membaca Al Quran? Simak Hukumnya Menurut 4 Mazhab Ini
• Bolehkah Menyikat Gigi saat Puasa Ramadhan? Bagaimana Hukumnya dalam Islam? Ini Penjelasannya

6. Algharim (Berutang)

Istilah ini merujuk pada seseorang yang berutang dan tidak mampu membayar. Namun, penting untuk dicatat bahwa utang tersebut tidak digunakan untuk kebutuhan maksiat, melainkan untuk kepentingan pribadi. 

Sumber: