Benarkah Jakarta Akan Lumpuh karena Gempa Megathrust? Ini Klarifikasi BMKG

Benarkah Jakarta Akan Lumpuh karena Gempa Megathrust? Ini Klarifikasi BMKG

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membantah kabar viral yang menyebutkan Jakarta akan lumpuh karena gempa megathrust Foto : Medcom.id --

Di dalam skenario itu, jika jarak episentrum gempa dengan pantai lebih dari 250 KM berpotensi terjadi lumpuhnya operasional inaTEWS BMKG di Jakarta.

Semua itu karena terputusnya jaringan komunikasi atau kerusakan pada Gedung Operasional.

Karena itu diperlukan pembangunan kembali Gedung operasional inaTEWS di Jakarta dengan standar tahan gempa dan tahan likuifaksi.

Bangunan yang sekarang digunakan merupakan bekas Gedung Bandara Kemayoran yang dibangun tahun 80-an.

Pembangunan kembali gedung operasional tersebut menjadi penting  untuk memastikan kelangsungan operasional sistem peringatan dini tsunami yang menjadi aspek penting dalam menjaga keselamatan masyarakat.

Dalam mengelola risiko bencana alam langkah-langkah pencegahan dan mitigasi harus tetap ditingkatkan.

Pembangunan infrastruktur yang tahan bencana dan kuat merupakan salah satu cara untuk  meminimalkan kerugian akibat bencana alam.

Penting juga untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap sistem peringatan dini yang ada serta meningkatkan kapasitas SDM yang terlibat dalam Manajemen bencana.

"Komitmen untuk  melindungi masyarakat dari ancaman bencana harus menjadi prioritas utama bagi setiap pihak yang terkait," kata dia.

Keberadaan Gedung operasional inaTEWS di Jakarta dan Bali merupakan langkah konkret dalam upaya menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat di Indonesia.

Kalau fasilitas tersebut tersedia diharapkan mitigasi dan manajemen risiko bencana dapat dilakukan lebih efektif dan efisien.

Dalam situasi darurat, koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait, sangat diperlukan untuk menangani dampak bencana  dengan cepat dan tepat.

Pengetahuan dan keterampilan dalam merespons bencana juga menjadi hal penting untuk  dimiliki oleh semua pihak yang terlibat.

Kesiapan dan kewaspadaan merupakan kunci utama dalam menghadapi bencana alam yang tidak bisa diprediksi waktunya.

"Melalui langkah-langkah preventif dan reaktif yang terencana dengan baik, harapannnya bencana alam dapat diminimalkan dampaknya terhadap kehidupan dan harta benda masyarakat."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: