Zulkifli Hasan Ungkap Tingginya Harga Beras di Pasar Tradisional hingga Ritel Modern

Zulkifli Hasan Ungkap Tingginya Harga Beras di Pasar Tradisional hingga Ritel Modern

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga kembali menghadiri rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI-Istimewa/Bianca Chairunisa-DISWAY Grup

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga kembali menghadiri rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.

Rapat kerja tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima. Rapat tersebut membahas terkait ketersediaan, stok, dan harga pangan.

Zulkifli menyampaikan bahwa inflasi pangan relatif terkendali pada awal 2024, namun pemerintah terus mengantisipasi kecenderungan secara historis inflasi yang meningkat setiap periode Ramadan sampai dengan Idulfitri.

"Pemerintah senantiasa berkomitmen untuk memastikan ketersediaan pasokan dan menjaga harga barang kebutuhan pokok di tingkat yang wajar sehingga masyarakat dapat menunaikan ibadah dengan tenang dan khusyuk pada bulan puasa dan Idulfitri tahun ini." Tegas Zulkfli.

BACA JUGA:Update Harga Emas Pegadaian 14 Maret 2024: Antam dan UBS Kompak Turun Hari Ini

Zulkifli mengungkapkan, Kemendag bekerja sama dengan dinas yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia terus memantau perkembangan ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok secara daring dan harian melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP).

Pemantauan ini dilaksanakan di lebih 600 pasar rakyat di 503 kabupaten/kota pada 38 provinsi seluruh Indonesia.

"Berdasarkan pantauan harga di SP2KP per 8 Maret 2024, terdapat beberapa komoditas yang perlu diwaspadai. Tercatat harga rata-rata nasional komoditas tertentu menunjukkan tren kenaikan atau telah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) atau Harga Acuan (HA), yakni beras, minyak goreng curah, telur ayam ras, dan cabai." Terang Zulkifli.

Terkait beras, Mendag Zulkifli Hasan kembali menjelaskan bahwa El-Nino telah menyebabkan pergeseran musim panen sehingga pasokan ke pasar berkurang dan kebutuhan yang tetap menyebabkan harga beras meningkat. 

BACA JUGA:10 Negara dengan Ekonomi Terbesar di Dunia Tahun 2050, Indonesia Masuk Peringkat ke-4!

Tingginya harga beras juga menyebabkan beberapa ritel tidak membeli beras karena adanya ketentuan mengenai HET.

"Saat ini harga beras mulai turun namun belum cukup signifikan karena di beberapa daerah mulai panen tetapi bukan panen raya. Penyaluran bantuan pangan beras masih diperlukan karena banyak masyarakat yang mengalami kesulitan akibat kurangnya pasokan beras." Tegas Zulkifli.

Terkait telur ayam serta cabai, Zulkifli menyatakan bahwa pemerintah terus melakukan upaya stabilisasi harga telur ayam dengan menjaga harga pakan di tingkat peternak, salah satunya melalui percepatan realisasi distribusi program SPHP jagung pakan oleh Perum Bulog. 

Selain itu, kenaikan harga cabai disinyalir karena penurunan pasokan di beberapa sentra produksi dampak cuaca hujan ekstrim di beberapa wilayah sentra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: